Jogja
Selasa, 30 Juli 2013 - 14:02 WIB

Pameran Seni 'Dobrak', Menembus Batas Seniman dan Akademisi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto Pameran Seni 'Dobrak'

JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto
Pameran Seni ‘Dobrak’

Harianjogja.com, JOGJA—Dalam membuat suatu karya seni rupa, seniman selama ini identik dengan pekerjaan individual. Seniman jarang sekali melibatkan orang lain dalam proses penggarapan karyanya . Namun apa jadinya bila seniman kemudian berkolaborasi dengan akademisi untuk berpameran bersama?

Advertisement

Inilah yang tersaji dalam pameran seni rupa bertajuk Dobrak di Rumah Seni Cemeti, Jl D. I Panjaitan No 41. Pameran ini diikuti oleh lima seniman yang dalam proses penggarapannya didampingi lima akademisi dengan berbagai disiplin ilmu.

Pameran yang berlangsung dari 7 Juli – 20 Agustus 2013 memamerkan lima karya seni rupa terdiri dari karya instalasi dan video. Pameran ini sekaligus menjadi salah satu rangkaian program Turning Targets # 5 untuk merayakan usia Rumah Seni Cemeti yang ke 25 tahun.

Sita Sari, Manajer Residensi Rumah Seni Cemeti mengungkapkan lima seniman yang berpameran ini berasal dari luar kota seperti Bandung, Jakarta, Bali dan sebagainya. Mereka adalah Ade Darmawan, Iswanto Hartono, Leonardiansyah Allenda, Julia Sarisetiati dan Restu Ratnaningytas.

Advertisement

Lima seniman itu, kata Sita kemudian berkolaborasi dengan lima akademisi yakni, Nuraini Juliastuti, Aryo Danusiri, Pujo Semedi, Budia Mulia dan Leilani Hermiasih.

Sebagaian besar akademisi itu memiliki latar belakang pendidikan yang tidak sembarangan. Aryo Danusiri misalnya tengah menyelsaikan studi untuk meraih gelar PhD di Universitas Harvard bahkan akademisi lainnya yaitu Nuraini Juliastuti adalah calon kandidat PhD dari Universitas Leiden.

“Lima akademisi itu kami acak dan kemudian dipasangkan dengan para seniman,” ujar Sita, Senin (29/7/2013).

Advertisement

Menurut Sita, kolaborasi ini dilakukan untuk membuat karya seni rupa yang benar – benar berbeda dan fresh karena selama ini karya seni rupa hanya dilakukan dengan cara one show man hanya berasal dari sudut pandang seorang seniman saja.

“Dari kolaborasi kami mencoba untuk mengkawinkan imajinasi seniman dengan data- data ilmiah yang dimiliki seorang akademisi. Kalau keduanya disatukan jadinya seperti apa sih?” jelasnya.

Dan ternyata, kolaborasi itu memberikan suguhan berbeda. Tengoklah karya berjudul Berbagi Strategi Ketidakpastian hasil kolaborasi Julia Sarisetiati (seniman fotografi) dengan Budi Mulia, lulusan Sastra Prancis UGM yang tengah menyelasaikan studinya di program master Universitas Indonesia jurusan Studi Kesejataheraan.

Karya visual video ini muncul di salah satu dinding ruangan Rumah Seni Cemeti berasal dari pantulan proyektor. Video itu menggambarkan lima orang pria sedang terlibat pembicaraan serius di sebuah meja.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif