SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat berbagai karya dalam Pameran Seni Rupa Paguyuban Tiyang Biasa (PASTI BISA) yang diselenggarakan di Galeri Lapas Narkoba, Jl Kaliurang, Pakem, Sleman, DI. Yogyakarta, Kamis (02/01/2017). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Pameran seni digelar Warga Binaan Lapas Narkotika Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pakem Sleman menggelar pameran gelar karya seni dengan tajuk “perbedaan itu indah”, Kamis (2/2/2017) di Lapas Narkotika Pakem Sleman.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Kakanwil Kemenhumham DIY, Dewa Putu Gede, mengatakan kegiatan yang diinisiasi oleh Lapas dan Paguyuban seniman seniman ini diharapkan dapat mengembangkan segala potensi dalam berkesenian dari setiap warga binaan di lapas.

“Tujuannya untuk membantu warga binaan meningkatkan kemampuan untuk mengurangi ketergantungan dengan hal-hal negatif seperti obat-obatan. Dengan berkesenian mereka akan kembali mendapatkan dunianya,” katanya, Kamis (2/2/2017).

Dikatakannya, terselenggaranya kegiatan pameran tersebut juga berkat kerjasama yang baik setiap pihak terutama antara pihak lapas dan paguyuban seni yang selalu melakukan monitoring dan pengawasan terhadap para warga binaan untuk terus mengembangkan jiwa kesenian.

Kepala lembaga Pemasyarakatan Narkotika Pakem, Erwinedi Supriatno menambahkan kegiatan ini juga dalam rangka untuk menunjukkan kepada masyarakat dengan anggapan bahwa setiap warga binaan saat berada di lapas sudah seperti tidak memiliki harapan hidup.

Dengan kegiatan pameran tersebut, maka semua anggapan negatif kepada warga binaan dapat ditepis.

“Selama ini bagi warga binaan yang sudah ada di lapas selalu mendapat pandangan negatif. Mereka memang terbelenggu dalam tembok namun jiwa berkesenian dan jiwa berekspresi mereka tidak akan pernah terhalang oleh apapun. Itu bisa dibuktikan dengan berbagai karya seni baik lukisan dan indtalasi yang dibuat oleh para warga binaan,” ujar dia.

Dia berharap kerjasama yang dibangun dengan para seniman tersebut dapat memberikan energi yang positif dan dapat meningkatkan semangat bagi warga binaan untuk menjalani kehidupan di lapas.

Dalam kegiatan pameran yang dihadiri oleh beberapa seniman dan maestro seni lukis tersebut, kata dia, akan lebih membuat warga binaan merasa diperhatikan. “Dukungan dari para seniman dalam memberikan semangat akan membesarkan hati mereka. Warga binaan akan merasa dianggap dan diperhatikan dalam membuat karya seni,” ujar dia.

Salah satu warga binaan yang mengikuti pameran karya seni, Riski Bintang mengatakan dirinya sangat senang dapat menyalurkan hobinya sejak kecil meskipun dirinya saat ini sedang dalam masa menjalani hukuman. “Membuat saya lebih semangat lagi, dimanapun meski di dalam lapas saya akan terus berkarya,” kata dia.

Dalam kesempatan melukis bersama usai pembukaan pameran tersebut, Riski pun juga ikut menyumbangkan sebuah karyanya yang secara langsung dilukis di atas kain kanvas.

Masih menjalani sisa hukuman selama dua tahun sudah tidak sabar dia merasakan cerahnya dunia dengan membuat sebuah karya berjudul “Jalan menuju terang”.

Selain lukisan, berbagai karya seni yang dipamerkan di gedung bengkel karya Lapas Narkotika Pakem juga terdapat karya seni berupa instalasi, dan karya patung, semuanya merupakan hasil karya warga binaan yang ada di lapas tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya