Jogja
Rabu, 20 Januari 2016 - 08:20 WIB

PAMERAN SENI JOGJA : Mbah Maridjan Dalam Mata Uang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Pameran yang juga dosen DKV, Fakultas Seni Rupa ISI Jogja, Indiria Maharsi saat menunjukkan salah satu karya mahasiswa dalam pameran DKV bertajuk “Jogja Istimewa Dalam Porto dan Giro” di N-Workshop. (Joko Nugroho/JIBI/Harian Jogja)

Pameran seni Jogja ini menampilkan karya mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI)

Harianjogja.com, JOGJA- Mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) menggelar pameran DKV bertajuk “Jogja Istimewa Dalam Porto dan Giro” di N-Workshop. Dalam pameran ini banyak keusilan yang dihasilkan para mahasiswa.

Advertisement

Sosok Raden Ngabehi Surakso Hargo atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Maridjan menjadi grafis mata uang pecahan Rp5.000. Gambar ini hanya ada di pameran DKV bertajuk “Jogja Istimewa Dalam Porto dan Giro” di N-Workshop.

Bagian depan mata uang Rp5.000 ini digambarkan Mbah Maridjan sedang menunduk dengan memakai baju baju abdi dalem lengkap. Sedangkan bagian belakang tergambar gunung Merapi yang sedang mengeluarkan asap tebal. Dibawah gunung Merapi ini ada rumah milik Mbah Maridjan.

Karya kelompok enam ini memang mengangkat sosok pahlawan yang ada di Jogja. Sosok pahlawan tentu saja atas pandangan para mahasiswa. Selain Mbah Maridjan ada juga Sultan Hamengku Buwono II, Sultan Hamengku Buwono IX hingga Panembahan Senopati.

Advertisement

Salah satu anggota kelompok enam, Gilang Wahyu Apriliawan mengaku Mbah Maridjan masuk dalam daftar grafis mata uang ini karena ketokohannya saat meletusnya gunung Merapi. Terlebih dia sebagai penjaga salah satu titik garis imajiner di Jogja.

“Gambar Mbah Maridjan kami masukkan karena melihat sosoknya yang tenang. Bukan hanya ketenarannya, namun Mbah Maridjan benar-benar menginspirasi banyak orang Jogja saat berbicara tentang meletusnya gunung Merapi,” kata Gilang yang menjelaskan pameran ini bakal berlangsung dari 18 Januari hingga 20 Januari 2016.

Ketua Pameran yang juga dosen DKV, Fakultas Seni Rupa ISI Jogja, Indiria Maharsi menambahkan bukan hanya tokoh pahlawan atau orang terkenal saja yang diangkat mahasiswa dalam pameran ini. Karya 80 mahasiswa ini juga mengangkat tema ‘Kuliner Kraton Yogyakarta’.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Pameran Seni Jogja
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif