SOLOPOS.COM - Seorang pengunjung membaca artikel yang ditempel pada pameran makanan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Rabu (26/12/2012). (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)
Seorang pengunjung membaca artikel yang ditempel pada pameran makanan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Rabu (26/12/2012). (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)
JOGJA-Pameran mengenai makanan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) ditutup, Rabu (26/12/2012). Kegiatan yang semula menyasar pelajar itu diramaikan kehadiran wisatawan karena bertepatan dengan liburan akhir tahun.
Public Relation Panitia Pameran, Redy Kuswanto, mengatakan pameran tersebut sedianya menyasar kalangan pelajar sekolah tentang makanan. “Makanan itukan enggak hanya berwujud secara fisik tapi juga ada filosofinya. Misalnya sejarah cokelat, kapan orang memulai makanan yang dimasak dan masih banyak lagi nilai budaya dan sejarah soal makanan,” terangnya, Rabu.
Karena bertepatan dengan libur panjang Natal, alhasil pengunjung diramaikan wisatawan. Pameran yang dihelat otoritas Museum Anak Kolong Tangga itu merupakan kali ke lima digelar dengan tema yang beragam, namun intinya memiliki nilai-nilai yang mengedukasi anak-anak.
Panitia mengemas konten pameran semenarik mungkin. Misalnya peralatan makanan zaman dahulu yang koleksinya masih tersimpan ikut dipamerkan. Bejana berukuran besar, gambaran bagaimana proses membuat gula merah, perkembangan irigasi serta masih banyak lagi ragam pengetahuan.
Selain gambar dan miniatur yang menarik untuk dilihat penjelasan melalui tulisan dirangkai dengan bahasa sangat sederhana sehingga mudah dimengerti kalangan anak-anak. “Seperti soal makanan dan kelaparan, anak-anak bisa tahu apa penyebab kelaparan,” lanjutnya.