SOLOPOS.COM - Kapolres Bantul AKBP Ihsan (tengah), Kapolsek Bantul AKBP Ayom Yuswandono (kanan), dan Kasi Humas Polres Bantul AKP Sumaryoto (kiri) saat menunjukan senjata tajam dan sarung yang disita dari markas geng pelajar Brother Hood Community (BHC) Senin (11/4/2022). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Solopos.com, BANTUL — Aparat Polres Bantul, DI Yogyakarta, menangkap sekelompok remaja yang tergabung dalam geng pelajar, Brother Hood Community (BHS). Mereka ditangkap karena berencana melakukan tawuran dengan geng lain.

Untuk keluar dari rumah, anggota geng pelajar BHC itu bahkan membohongi orang tuanya dengan berpamitan untuk salat tarawih dan membangunkan warga untuk sahur. Padahal mereka akan melakukan tawuran.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Polisi dibantu warga menggerebek markas geng pelajar, BHC, yang ada di Dusun Bolon, Desa Palbapang, Kecamatan Bantul, Minggu (10/4/2022) sekitar pukul 23.16 WIB. Polisi menyita sejumlah senjata tajam dan sarung yang dibundeli ujungnya.

Baca Juga: Pelaku Klitih yang Tewaskan Remaja Tertangkap, Ini Permintaan Sultan

“Mereka akan tawuran di Lapangan Guyengan, Palbapang, dengan Darbo Community sekitar pukul 02.00 WIB. Sudah siap-siap langsung kami amankan,” kata Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, saat jumpa pers di Mapolsek Bantul, Senin (11/4/2022).

Ada enam remaja yang ditangkap dalam penggerebekan tersebut. Dari enam remaja tersebut, empat masih berstatus pelajar SMP negeri di Bantul, masing-masing berinisial AYM, warga Triharjo, Pandak, Bantul; KAP, warga Palbapang, Bantul; MD, warga Gilangharjo, Pandak, Bantul; dan AAT, warga Triharjo, Pandak, Bantul.

Sementara, dua remaja lainnya masing-masing MKDM, warga Palbapang, Bantul yang berstatus pelajar salah satu SMA swasta di Jogja dan APS, warga Bolon, Palbapang, Bantul, pelajar SMK negeri di Kapanewon Sanden.  APS adalah pemilik rumah yang dijadikan basecamp atau markas geng BHC tersebut.

APS mengaku geng BHC baru terbentuk sejak Januari lalu atau baru sekitar empat bulan. Selama kurun empat bulan ini, geng tersebut sudah dua kali tawuran dengan kelompok lain.

Baca Juga: Pelaku Klitih yang Tewaskan Remaja Tertangkap, Ini Permintaan Sultan

“Pertama di Serayu, kedua di bulak,” kata APS.

Anggota BHC yang sebagian besar pelajar SMP awalnya nongkrong di angkringan sebelum ikut bergabung di geng.

Sementara itu KAP mengaku ikut geng BHC untuk hiburan dan mencari teman, serta biar dikenal. KAP mengaku pamit salat tarawih untuk mengelabui orang tua, padahal sebenarnya ikut tawuran.

“Pamit orang tua salat tarawih, sekalian ikut membangunkan sahur warga” katanya.

Kapolres Bantul mengatakan rumah APS yang dijadikan markas geng BHC tersebut sebenarnya sudah lama dicurigai oleh masyarakat yang sudah beberapa kali terlibat tawuran. Minggu malam, warga kemudian melaporkannya ke Polsek Bantul setelah mereka tahu akan ada perang sarung pada Senin dini hari di Serayu, Palbapang, Bantul.

Baca Juga: Lima Pelaku Klitih yang Menewaskan Remaja Asal Kebumen Tertangkap

Polisi langsung bergerak cepat bersama warga menggerebek rumah tersebut. Hansilnya ada enam orang remaja ditangkap. Selain itu, polisi juga menyita dua bilah celurit, dua pedang yang panjangnya sekitar 40 sentimeter, empat sarung yang dibundeli ujungnya, serta empat sepeda motor.

“Kami masih mendalami kasus ini, termasuk kepemilikan senjata tajamnya,” ujar Ihsan.

Ia mengapresiasi warga Bantul yang sudah ikut berpartisipasi mencegah remaja yang hendak tawuran tersebut. Ihsan juga meminta orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka yang keluar pada malam hari terlebih sampai dini hari.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Pamit Tarawih ke Orang Tua, Anggota Geng Pelajar Bantul Malah Tawuran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya