SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi wayang orang (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Foto ilustrasi wayang orang (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA—Paguyuban Wayang Orang Panca Budaya kembali melanjutkan program pementasan wayang orang keliling setelah bulan Juli libur karena Ramadan.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Bertempat di Balai Desa Srigading, Sanden, Bantul, Selasa (20/8/2013), malam mereka bakal menggelar pentas ketoprak dengan lakon Werkudara Dadi Ratu.

Pentas berdurasi 90 menit ini menjadi pementasan perdana sepeninggal pemimpinnya yakni Hari Leo yang meninggal dunia pada 12 Juli 2013 kemarin.

“Posisi almarhum di Panca Budaya sangat sentral sekali karena dia menjadi manajer yang berhasil mengatur pemain tampil. Akan tetapi sepeninggal beliau kami bertekad untuk terus menggelar pentas,” kata Tukiran, sutradara Panca Budaya, belum lama ini.

Pentas Werkudara Dadi Ratu sekaligus untuk menyambut syawalan dan memeringati hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Lakon Werkuduro Dadi Ratu diambil dari cerita Mahabaratta yang mengisahkan sakit hatinya Werkudoro yang dizolimi oleh Duryo Dono, raja Astina. Sakit hatinya Wrekoduro disebabkan karena ia seperti disia-siakan di lingkungan kerajaan. Padahal sejatinya Wrekudoro memiliki hak untuk menjadi raja Astina.

Lantaran tidak kuat menahan derita, Werkudoro pun lantas kabur dari kerajaan Astina. Ia kemudian membuat kerjaan sendiri bernama Giling Wesi. Di tempat inilah, si pemilik Kuku Pancanaka ini menjadi raja dan berganti nama menjadi Prabu Tugu Waseso. Kerjaan Giling Wesi kemudian melakukan peperangan dengan kerjaan Astina.

Tukiran menambahkan, banyak pesan moral yang hendak ia sampaikan kepada penonton dalam pentas tersebut. Bahwa semakin nyaman seseorang berada di posisi atas membuat dia enggan turun dari jabatan dan memberikan tempat bagi yang lebih layak menjabat.

“Di satu sisi orang pun pasti memiliki batas kesabaran. Jika terus dizholimi terus dia akan memberontak seperti halnya yang dilakukan Werkudoro,” beber Tukiran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya