Jogja
Rabu, 27 Maret 2013 - 19:30 WIB

Panen Kritik, Studi Banding Pejabat Pemkot Jogja Jalan Terus

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pekerja (dok)

Ilustrasi/dok

JOGJA—Sejumlah pejabat Pemerintah Kota Jogja tetap melanjutkan studi banding kloter kedua ke Batam. Anggota Dewan DPRD Jogja menganggap kegiatan ke Batam itu tidak efektif. Apalagi kegiatan tersebut dilakukan dua kali.

Advertisement

Ketua Komisi A DPRD Jogja, Chang Wendryanto mengkritik sikap Pemkot yang masih akan memberangkatkan rombongannya yang kedua ke Batam. Seharusnya, tegas Chang, perjalanan tersebut cukup dilakukan sekali. “Kami tidak masalah ada studi banding. Tapi, yang saya lihat kunjungan ke Batam itu tidak efektif dua tahap dalam satu tempat,” ungkap Chang di saat menerima laporan dari Tata Pemerintah di DPRD Kota, Rabu (27/3).

Sebagai mitra kerja, katanya, Dewan meminta Tapem agar pemberangkatan rombongan kedua pada 10 April tidak lagi ke Batam. Tetapi, ke daerah lain agar ada tambahan referensi.
Menurutnya, Pemkot perlu melakukan pemetaan potensi dan persoalan di setiap kecamatan maupun kelurahan sebelum melakukan studi banding. Chang tidak habis pikir dengan sikap Pemkot itu. “Saya meminta Walikota bisa melihat efisiensi anggaran sehingga sisa waktu bisa dimanfaatkan untuk mencari referensi tempat lain,” usulnya.

Hal senada disampaikan Anggota Komisi A Bambang Anjar Jalumurti. Menurutnya, keberangkatan kloter pertama yang dipimpin Wakil Walikota  Jogja Imam Priyono terkait pelimpahan kewenangan daerah, sudah mulai direalisasikan sekarang. “Itu dilakukan agar apa yang didapat bisa diketahui masyarakat. Jangan tunggu tahun-tahun mendatang,” katanya.

Advertisement

Bila Pemkot ngotot tetap memberangkatkan rombongan kedua, dia mengusulkan agar dibagi dua tempat. Misalnya, satu kelompok ke Bali, lainnya ke daerah lain yang disesuaikan kebutuhan masing-masing wilayah. “Jangan semua ke Batam. Tiap daerah pasti memiliki persoalan dan potensi yang berbeda-beda,” ingat Bambang.

Bambang meminta Tapem juga melaporkan hasil studi banding dari masing-masing lurah dan camat yang mengikuti kunjungan ke Batam kemarin. “Laporan kunjungan itu secepatnya diserahkan kepada kami. Pertemuan ini hanya pembahasan secara umum saja dari Tapem umun,” tambahnya.

Walikota Jogja Haryadi Suyuti mengaku masih gamang menentukan pilihan. “Kami terima masukan Dewan soal kloter kedua agar tidak di Batam. Tapi, kami pikirkan dulu apakah hal ini tidak menyalahi anggaran yang sudah ditetapkan atau tidak,” ujarnya.

Advertisement

Haryadi tetap keukeuh studi banding yang dilakukan tahun ini mampu berdampak positif kepada masyarakat. “Saya yakin memberi manfaat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kalau mau seperti itu [tujuan berbeda] kami akan berembuk dulu,” ujar Haryadi

Advertisement
Kata Kunci : Kunker Pejabat Pemkot
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif