Jogja
Sabtu, 24 September 2011 - 14:06 WIB

Panguyuban pedagang burjo terbentuk

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

MLATI—Setelah vakum dalam kurun beberapa waktu lamanya, akhirnya panguyuban pedagang bubur kacang ijo (burjo) dan mie rebus dari kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (24/9) kemarin terbentuk.

Didukung penuh salah satu produsen mie instan, pengukuhan panguyuban dilaksanakan di aula utama Museum Jogja Kembali (Monjali) Mlati, Sleman.

Advertisement

Dinamakan Payuban Pengusaha Warga Kuningan (PPWK) DIY, pengukuhan Sabtu kemarin juga berbarengan dengan acara syawalan dan halal bihalal yang diadakan Indofood.

“Dengan terbentuknya wadah baru ini, harapan kami ke depan hubungan silahturahmi akan semakin erat terjalin sehingga menumbuhkan semangat kekeluargaan diantara seluruh anggota,” jelas Madi atau biasa dipanggil Pak Kumis yang menjabat sebagai Wakil Ketua PPWK.

Tidak hanya berasal dari Kabupaten Kuningan saja, menurut Pak Kumis, anggota yang sekarang ini terdaftar dan hadir dalam acara syawalan kemarin juga ada yang berasal dari Kabupaten Ciamis. Secara total, perkiraan total untuk seluruh anggota yang nantinya tergabun mencapai angka 2000-an orang.

Advertisement

Sementara itu, Andi, Humas PPWK menyatakan selain sebagai ajang silahturahmi. PPWK yang terdiri dari beberapa 6 pengurus inti dan 17 kordinator wilayah yang tersebar di seluruh DIY ini juga mengadakan beberapa kegiatan rutin.

Secara khusus Andi, menyatakan dengan terbentuknya PPWK ini maka ke depan akan semakin mudah untuk mengadakan kerja sama dengan berbagai perusahaan demi kemajuan bersama para anggotannya.

Andi juga dengan tegas menyatakan, ke depan PPWK ini akan terlepas sepenuhnya dari urusan bisnis yang melibatkan individu.

Advertisement

Sementara itu, Riswan Heriyanto, Area Sales dan Promotion SPV Indofood menjelaskaan bahwa perusahaannya sepenuhnya mendukung terbentuknya PPWK ini.

“Selain akan lebih disiplin, dan lebih tertib. PPWK ini menurut saya akan menaikkan posisi tawar para pedagang yang selama ini memang sangat jarang dilirik pihak lain,” jelasnya. (HARIAN JOGJA/Kukuh Setyono)

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif