SOLOPOS.COM - Komandan SAR Parangtritis Ali Sutanto saat menunjukkan ubur-ubur yang menyerang pengunjung Pantai Parangtritis, Senin (20/7/2015) siang. (Harian Jogja/Arief Junianto)

Anggota SAR Parangtritis menemukan satu ubur-ubur berukuran besar dan belasan ubur-ubur berukuran kecil

Harianjogja.com, BANTUL—Ubur-ubur sudah mulai muncul dan menepi di Pantai Parangtritis di Kecamatan Kretek. Pada Sabtu (1/7/2017) lalu, anggota SAR Parangtritis menemukan satu ubur-ubur berukuran besar dan belasan ubur-ubur berukuran kecil yang sampai di pinggir pantai.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Komandan SAR Parangtritis, Ali Joko Sutanto, mengungkapkan gelombang laut yang mulai tenang dengan ketinggian normal antara satu dan dua meter memudahkan ubur-ubur untuk sampai di tepian Pantai Parangtritis yang landai.

Alhasil, wisatawan perlu mewaspadai adanya musim ubur-ubur yang siklusnya terjadi setiap tahun ini. “Ini kan siklus tahunan, tidak bisa mencegah hanya bisa mengimbau agar wisatawan lebih berhati-hati,” katanya, Senin (3/7/2017).

Wisatawan perlu waspada saat bermain air di pantai sebab sengatan ubur-ubur bekerja saat di dalam air. Jika tentakelnya yang panjang terkena bagian tubuh maka akan terasa panas sengatan. Efek sengatan ubur-ubur berukuran kecil dengan tentakel yang sedikit, relatif lebih tidak sakit dari sengatan ubur-ubur berukuran besar. “Makin besar ukuran ubur-ubur artinya makin tua umurnya, tentakel makin banyak dan panjang. Efek sengatannya lebih parah,” ucap Ali.

Namun, jika ubur-ubur terdampar di pasir pantai, tidak terkena air dan telah terpapar sinar Matahari, ubur-ubur itu akan mati. Ubur-ubur yang sudah mati tidak berbahaya jika dipegang karena sengatnya sudah tidak berfungsi lagi. Ali menambahkan puncak musim ubur-ubur diprediksi akan terjadi pada pertengahan Agustus depan.

Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bantul Dwi Daryanto mengungkapkan hawa dingin musim pancaroba membuat ubur-ubur berdatangan. Apalagi gelombang tinggi El Nino lepas pantai selatan yang menghambat mereka sampai ke tepian sudah mulai kembali normal.

Padahal topografi Pantai Parangtritis yang landai membuat pantai ini paling terdampak jika musim ubur-ubur berlangsung. Sebab angin dan gelombang air laut dengan mudah dapat menepikan mereka, tidak seperti pantai-pantai lainnya yang lebih topografinya pesisirnya lebih cekung. Deretan Pantai Gua Cemara ataupun Depok tidak akan terdampak seperti Parangtritis yang landai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya