SOLOPOS.COM - Dua alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi korban tertimbun longsoran tebing di Pantai Sadranan Gunungkidul, DIY, Kamis (18/6/2015). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Pantai Sadranan longsor diduga telah ada tanda-tanda sejak tiga tahun lalu

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Peristiwa nahas yang terjadi di Pantai Sadranan Tepus Gunungkidul, Rabu (17/6/2015) ternyata sudah ada tanda-tanda sejak lama. Pasalnya sebelum kejadian, kondisi di sekitar tebing sudah ada retakan baik itu di bawah atau di atas tebing.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Salah seorang nelayan setempat, Rujimanto mengakui sudah melihat retakan tersebut sejak tiga tahun lalu. Ia melihat retakan itu tanpa sengaja, saat memancing dari atas bukit tersebut.

“Saat itu retakannya baru satu centimeter. Tapi selanjutnya saya tidak tahu lagi, karena saya juga tidak melakukan pengamatan,” kata Rujimanto, ditemui di sekitar lokasi bekas longsor, Jumat (19/6/2015).

Dia mengakui, selain retakan di atas, dia juga melihat retakan di sisi bawah. Hanya saja retakan tersebut, tidak selebar yang ada di sisi atas, karena saat itu masih berupa goresan.

“Saya tidak mengira kalau tebing akan ambrol. Saat melihat pertama kali saya kira itu hanya hal biasa sehingga tidak melaporkannya ke pihak yang berwenang,” ujar Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Gunungkidul itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul Saryanto menegaskan, akan memasang papan larangan di sekitar tebing-tebing di sekitar pantai di Gunungkidul. Harapannya, papan-papan tersebut bisa terpasang sebelum musim libur lebaran.

“Kami akan pasang. Harapannya pengunjung bisa menaaati imbauan tersebut dan lebih berhati-hati,” kata Saryanto, kemarin.

Dia menambahkan, rawan longsor seperti di Sadranan, juga potensi terjadi di sejumlah pantai di Gunungkidul. Untuk saat ini dia belum bisa mengungkapkan secara pasti, namun kerawanan bisa dilihat di Pantai Kukup, Baron, Siung, dan Wediombo.

“Baru akan diidentifikasi. Untuk lebih memudahkan, kami akan bekerjasama dengan ahli geologi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya