SOLOPOS.COM - Salah seorang siswa SMPN15 Jogja yang mengalami kesurupan tengah ditenangkan oleh rekan-rekannya, Jumat (3/11/20217). (Beny Prasetya/JIBI/Harian Jogja)

Keserupan terjadi hampir saban hari di SMPN 15 Jogja.

Harianjogja.com, JOGJA— Peristiwa kerurupan massal yang terjadi hampir saban hari di sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 15, mengundang banyak paranormal berdatangan. Bahkan tidak hanya paranormal yang didatangkan komite sekolah setempat, namun paranormal tanpa diundang pun menawarkan diri untuk membantu mengatasi kesurupan.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

“Banyak juga paranormal yang datang tanpa koordinasi siang malam menawarkan bisa membantu,” kata Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 15 Bidang Humas dan Sarana Prasarana, Heri Sumanto, di sela-sela menerima kunjungan Komisi D DPRD Kota Jogja di SMP Negeri 15, Rabu (15/11/2017).

Anggota DPRD sengaja berkunjung ke SMP Negeri 15 terkait seringnya kejadian kesurupan di sekolah yang berlokasi di Tegal Lempuyangan, Bausasran, Danurejan atau barat jembatan layang Lempuyangan tersebut.

Dalam dua pekan terakhir setidaknya sudah ada empat kejadian kesurupan yang melibatkan banyak siswa. Kesurupan terakhir terjadi pada Selasa (14/11/2017) siang lalu. Heri mengatakan saat itu tiga siswi yang sedang bermain di lingkungan sekolah tiba-tiba teriak-teriak tidak jelas. Ketiganya langsung ditenangkan oleh tim rukyah dari sekolah.

“Setelah ditenangkan kami panggil orang tuanya, kemudian ketiga siswa kami pulangkan,” papar Heri. Menurut dia, siswa yang kesurupan dipulangkan dengan harapan tidak merembet ke siswa lainnya.

Sebelumnya kerusupan di sekolah yang sama terjadi pada Jumat (3/11/2017) yang mengenai 28 siswa. Saat itu kesurupan terjadi seusai pengajian bersama. Selanjutnya berturut-turut kerupuna juga terjadi pada 6 dan 7 November yang mengenai 34 siswa dan empat siswa. Semua siswa yang kesurupan pun dipulangkan setelah berhasil ditenangkan.

Heri mengaku sebenarnya kesurupan di sekolahnya hampir saban hari terjadi, namun hanya mengenai satu dan dua siswa. Memang hanya empat kejadian yang melibatkan banyak siswa.

Baca juga : Duh Dek, Siswa SMPN 15 Jogja Kesurupan Lagi

Kasi Kurikulum SMP Negeri 15 Jogja, Nugroho Agus menambahkan para guru, orangtua siswa, dan siswa juga akan diajak lebih mengenali sejarah sekolah. Ia menyatakan bangunan SMP Negeri 15 merupakan bangunan yang sudah ada sejak zaman belanda. “Tapi kejadian kesurupan akhir-akhir ini saja,” kata dia.

Ia mengakui banyak pihak yang mengaitkan kesurupan dengan berbagai sebab. Terlepas dari apapun penyebabnya, Nugroho menyatakan pihaknya berupaya melakukan berbagai cara untuk membuat nyaman siswa dalam belajar.

Baca juga : Upacara Diganti Pengajian, Belasan Siswa SMPN 15 Jogja Malah Kesurupan

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Jogja, Antonius Fokki Ardianto menyatakan seringnya terjadi kesurupan di SMP Negeri 15 dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa sekolah tersebut. Selain itu dampak psikologis siswa yang sering kesurupan juga butuh penanganan yang serius. Pihaknya meminta Dinas Pendidikan Kota Jogja turun tangan untuk ikut menangani persoalan yang dihadapi SMP Negeri 15.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya