SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Diorama Pemilu JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman

Foto Ilustrasi Diorama Pemilu
JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman

BANTUL – Perhimpunan Tuna Karya (Pataka) mengajak masyarakat menolak caleg yang tidak peduli dengan nasib pengangguran Ketua Umum Pataka Indonesia Wiryono mengatakan seruan menolak caleg itu dilakukan dengan berbagai cara baik pendidikan politik bagi tuna karya hingga pemasangan tulisan di ruang reklame di DIY.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

“Ini bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat tuna karya agar mereka cermat memilih pemimpin dan caleg pada pemilu 2014 nanti,” tandas Wiryono kepada Harian Jogja di sekretariat Pataka Indonesia di Banguntapan, Bantul, Kamis (29/5/2013).

Wiryono menilai pemimpin yang muncul menjabat posisi strategis selama ini, baik bupati maupun anggota dewan, tidak memiliki arah yang jelas dan kebijakan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan untuk pengangguran. Kesempatan kerja tidak dapat diciptakan untuk menjawab masalah pengangguran yang tiap tahun angkanya terus bertambah besar.

Pemimpin yang tampil saat ini dan pemilu 2014 nanti sekadar pemodal yang akhirnya hanya berorientasi mengejar kembalinya modal politik. “Ini hanya akan membuat negara ini semakin bobrok apabila pemimpin yang terpilih tidak peduli pengangguran dan tidak pandai menciptakan kesempatan kerja,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya