SOLOPOS.COM - ilustrasi

Sejumlah infrastruktur penunjang pariwisata dinilai sudah uzur dan telah banyak yang rusak.

Harianjogja.com, BANTUL-Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul meminta agar anggaran untuk pariwisata segera dinaikkan. Pasalnya sejumlah infrastruktur penunjang pariwisata dinilai sudah uzur dan telah banyak yang rusak.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bantul, Setiya meminta agar ada peningkatkan anggaran untuk akses dan layanan pariwisata. Dia menyebut dari total Rp8 miliar anggaran untuk sektor pariwisata, mayoritas anggaran hanya terserap habis untuk belanja pegawai, sedangkan untuk infrastruktur pariwisata sangat minim. “Anggaran untuk akses dan layanan pariwisata kurang dari separuh total anggaran,” ujarnya, Kamis (22/12/2016).

Mayoritas Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pariwisata kata dia harus kembali lagi untuk membangun destinasi wisata. Dari target PAD sekitar Rp11 miliar harusnya nilai tersebut digunakan untuk membangun sejumlah infrastruktur penunjang yang sebagian besar kata dia masih banyak yang terbengkalai.

“Saya berharap, anggaran infrastrukrut pariwisata mendatang dapat ditingkatkan secara signifikan. Minimal sama dengan jumlah PAD yang didapat sektor pariwisata. Kembalikan untuk pembagunan sarana prasarana pariwisata,” ujarnya.

Namun dia berharap dengan anggaran yang ada, dinas terkait harus mau bertangung jawab. “Saya prihatin, dengan beberapa pembagunan sarana pra sarana (sarpras) yang belum cukup usianya sudah rusak. Sekali lagi yang dirugikan adalah pariwisata sendiri. Citranya kan jadi kurang baik. Apalagi sarpras yang berhubungan dengan layanan publik. Bisa membahayakan keselamatan jiwa, bila mutu pekerjaan tidak standar,” kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Bambang Legowo mengakui bahwa idealnya memang PAD dari sektor pariwisata kemudian kembali lagi untuk membangun sektor pariwisata. Namun diakuinya selama ini untuk membangun sektor pariwisata porsinya tidak terlalu besar.

Pada 2016 ini, kata dia anggaran untuk sektor pariwisata hanya sekitar Rp4 miliar. “Cenderung Lebih banyak ke sektor kebudayaan,” kata dia. Padahal dari PAD sektor pariwisata hingga 21 Desember 2016 sudah mencapai Rp11,6 miliar. Sudah melebihi target sekitar Rp400 juta.

Namun dia berharap di 2017, setelah Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata di pisah. Anggaran untuk sektor pariwisata dapat lebih dimaksimalkan. “Itu nanti keputusan ada di tangan legislatif mau dibuat seperti apa dan dianggarkan berapa,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya