SOLOPOS.COM - PRAMBANAN TERBUKA UNTUK UMUM

Ayu menambahkan, guna meningkatkan kunjungan wisatawan bukan hanya kewajiban pemerintah kabupaten saja.

Harianjogja.com, SLEMAN-Jelang liburan akhir tahun, sejumlah atraksi seni digeber untuk meningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Sleman. Tahun ini, selama 15 hari masa liburan, ditargetkan kunjungan bisa mencapai 400.000 pengunjung.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

“Tahun lalu, selama 15 hari liburan Natal dan Tahun Baru jumlah kunjungan tercapai 350.000 wisatawan. Tahun ini mudah-mudahan bisa sampai 400.000 pengunjung,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Ayu Laksmidewi saat dihubungi Harian Jogja, Senin (26/12/2016).

Ayu mengungkapkan, berbagai atraksi seni menghibur wisatawan dari berbagai daerah menghabiskan liburan Natal dan Tahun Baru sudah disiapkan. Di antaranya Festival of Light, Festival Lampion, Festival Penjor,Kirab Budaya Lereng Merapi, dan Panggung Musik Puncak Tahun Baru.

Acara-acara tersebut terpusat di kawasan wisata Taman Kaliurang hingga Telogo Putri. Ayu menambahkan, guna meningkatkan kunjungan wisatawan bukan hanya kewajiban pemerintah kabupaten saja. Peran serta masyarakat untuk mendukung geliat wisata di wilayah Sleman juga dibutuhkan partisipasi masyarakat.

“Maka dari itu, seperti Festival Penjor kami melibatkan masyarakat di sekitar Kaliurang untuk mendorong kegiatan ini. Di mana setiap rumah memasang aneka penjor dan lampu-lampu memeriahkan acara yang terpusat di Kaliurang,” jelas Ayu.

Desa wisata Sleman yang kian menunjukkan eksistensinya, kata Ayu, juga menjadi potensi wisata bagi kabupaten ini. Ayu menjelaskan terdapat tiga kriteria desa wisata, yakni desa wisata tumbuh, desa wisata berkembang dan desa wisata mandiri. Tahun ini, desa wisata yang sudah mulai mandiri bertambah menjadi sembilan desa.

“Peran desa wisata ini sangat besar dan telah memberikan kontribusi yang cukup baik bagi sektor pariwisata di Sleman. Desa wisata seperti Pentingsari, Pulesari, Brayut, Grogol adalah desa wisata mandiri yang banyak dikunjungi,” papar Ayu.

Sementara itu Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Sleman, Aloysius Sudarmadi mengatakan jelang liburan akhir tahun beberapa desa wisata hampir tidak pernah sepi pengunjung. Pasalnya, desa-desa wisata yang ada di kabupaten ini saling berkolaborasi untuk mendorong pertumbuhan wisata Sleman.

“Kami saling kolaborasi agar sama-sama terpenuhi tamunya. Seperti kemarin libur Natal, Desa Wisata Brayut tidak mampu menampung lima unit bus, lalu dialihkan ke desa lain,” ungkap Darmadi.

Kerjasama tersebut dilakukan untuk saling menumbuhkan desa wisata. Selain itu, dengan berbagi tamu akan memberikan kemudahan bagi desa wisata lain yang selama ini kesulitan akses mencari tamu.

“Kunjungan untuk saat ini banyak dari keluarga. Tetapi ada juga tamu kami dari institusi pendidikan, bahkan dari luar negeri,” imbuh pengelola Desa Wisata Brayut ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya