SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
Parkir di Jogja belum dapat ditangani seperti yang diinginkan.
Harianjogja.com, JOGJA—Walikota Jogja, Haryadi Suyuti, meminta maaf kepada Gubenur DIY Sri Sultan HB X karena tidak mampu mengatur parkir di Alun-Alun Utara.
Menurut Haryadi, kawasan Alun-alun Utara tidak boleh dijadikan sebagai tempat parkir dan larangan itu sudah disampaikan kepada masyarakat. Namun, kenyataannya berbeda.
Kawasan Alun-alun Utara yang bukan tempat parkir wisata malah menampung kendaraan roda dua dan roda empat milik wisatawan umum sejak sehari setelah Lebaran.
“Saya sudah menyampaikan situasi Lebaran memang seperti itu, sangat situasional, dan Pemkot [Pemerintah Kota] Jogja tidak dapat berbuat banyak karena keterbatasan lahan parkir,” ujar dia di kompleks Pemkot Jogja, Jumat (24/7/2015).
Haryadi mengaku sudah meminta izin kepada Sultan untuk membereskan persoalan parkir di Alun-alun Utara setelah libur Lebaran berakhir. Ia menargetkan dalam pekan ini persoalan parkir di areal tersebut bisa selesai.
“Tidak boleh jadi tempat parkir lagi, paling tidak pada akhir pekan ini,” imbuh dia.
Sultan HB X menuturkan setelah libur Lebaran, Alun-alun Utara harus dikembalikan seperti semula, yakni menjadi area bebas parkir. “Sudah dibicarakan dan kami punya toleransi,” ujar dia.
Sementara itu, suasana lokasi parkir portabel Ngaben, Jumat (24/7/2015) lengang. Hanya ada beberapa bus yang parkir. Bahkan di lantai II tidak ada kendaraan parkir. Padahal tempat parkir tersebut bisa menampung 40 bus di lantai I dan 150 kendaraan roda empat untuk lantai II.
Adapun Alun-alun Utara pada Jumat kemarin masih dipadati kendaraan pribadi yang brbaris parkir di setiap sudut lapangan, terutama di sisi selatan lapangan depan Kraton Ngayogyakarta. Pemandangan tersebut, menurut Muyek, salah satu pedagang minuman, terjadi sejak H+2 Lebaran.