SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

KULONPROGO—Pengelolaan parkir di Kulonprogo dinilai amburadul. Komisi II DPRD setempat berencana memanggil para pihak yang berwenang.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo, Yusron Martofa mengatakan, keluhan tentang tarif parkir yang melambung di Stasiun Wates cukup banyak selama libur Lebaran ini.

“Tidak hanya itu, ada beberapa tempat parkir yang harganya melambung seperti di seputaran Karangnongko, di depan sebuah warung soto, padahal sesuai aturan memang cuma Rp1.000,” katanya, Minggu (26/8).

Menurut anggota dewan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, pengelolaan parkir di Kulonprogo terbagi menjadi beberapa bagian yakni penitipan, parkir tepi jalan dan parkir di lokasi-lokasi tertentu.

“Kalau penitipan itu baru harganya berbeda. Sedangkan parkir di tepi jalan atau di lokasi tertentu tidak sampai semahal itu,” ujar dia.

Rencananya pada Senin (27/8) pihaknya bakal menggelar rapat internal Komisi II untuk membahas hal tersebut.
“Berbagai input dari masyarakat akan kami bicarakan. Selanjutnya kami akan memanggil para pihak yang berkompeten seperti Dishubkominfo, karena di stasiun itu kontrak pihak ketiga dengan dinas itu. Tidak bisa tidak, pengelolaan parkir harus ditata dan ditertibkan,” ujarnya.

Sebelumnya, melalui rubrik Halo Westprog Harian Jogja akhir pekan lalu, Haryono, salah satu warga Kulonprogo mengeluhkan tarif parkir di Stasiun Wates yang menurutnya terlampau tinggi.

“Saya merasa kaget ketika di stasiun bayar parkir motor Rp2000. Padahal di kota-kota besar saja cuma Rp1.000. Apakah sudah ada perdanya?” tulisnya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya