SOLOPOS.COM - Tempat parkir gedung di jalan Abu Bakar Ali mulai ditempati untuk parkir sepeda motor yang akan menuju Jalan Malioboro, Senin (4/4/2016). (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)

Parkir Malioboro di Gedung Abu Bakar Ali dianggap tidak sesuai dengan konsep bangunan di sekitarnya

Harianjogja.com, JOGJA-Pengamat Tata Ruang Universitas Gadjah Mada Budi Prayitno mengungkapkan bahwa, konsep pembangunan parkir di Taman Abu Bakar Ali seperti yang sudah ada sekarang ini masih belum ideal.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Menurut sepengetahuan yang ia miliki, parkir yang didominasi dengan warna cat hijau itu masih diujicobakan dalam bentuk portabel. Apabila tidak cocok bisa dipindah atau diubah, karena dapat dibongkar pasang.

Pasalnya, dengan konsep ukuran yang ‘monster’, parkiran tersebut dianggap tidak sesuai dengan konsep bangunan yang ada di sekitarnya, yang banyak berupa bangunan heritage. Sehingga secara visual, bangunan parkir itu sebetulnya ‘mengganggu’.

Ke depan, pemerintah daerah perlu untuk mengkaji ulang untuk membangun parkir dengan konsep underground [bawah tanah], agar lebih rapi, nyaman, senada dan selaras dengan bangunan yang ada di sekitarnya.

“Tapi kalau sekarang apa boleh buat? untuk ke depan, kajian ulang menjadi prioritas,” ungkap Budi kepada Harianjogja.com, Minggu (11/4/2016).

Namun ia mengapresiasi konsep parkir yang tidak lagi berada di pinggiran jalan Malioboro, dengan itu suasana pedestrian menjadi lebih nyaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya