Jogja
Jumat, 12 Agustus 2011 - 15:31 WIB

Pasar Pahing Krambilsawit tunggu perhatian Pemkab

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Puluhan pedagang Pasar Pahing, di Desa Krambilsawit, Kecamatan Saptosari menunggu kepastian Pemkab Gunungkidul menyusul permohonan bantuan rehap bangunan pasar yang tak kunjung ada kejelasan.

Di pasar tradisional tersebut, banyak pedagang harus mendirikan bangunan menyerupai gubuk untuk berjualan beragam hasil bumi. Satu bangunan los sampai saat ini tak bisa menampung pedagang yang jumlahnya terus bertambah.

Advertisement

“Sampai saat ini tidak ada kejelasan. Permohonan bantuan sudah kami berikan beberapa tahun lalu ke Pemkab Gunungkidul,” kata Lurah Pasar Pahing Krambilsawit Hadi Harsono belum lama ini.

Pria berusia 51 ini merupakan salah satu pemrakarsa berdirinya Pasar Pahing. Sejak kepala desa Krambilsawit masih dipimpin Kades sebelumnya, Sabino, pasar desa ini sudah tak pernah lagi mendapatkan bantuan. Nyaris, kondisi setiap bangunan sudah banyak yang rapuh dan miring. Padahal, pasar buka lima hari sekali, setiap pasaran jawa, Pahing.

Menurut Hadi Harsono ada sebanyak 60 pedagang warga Krambilsawit yang menempati pasar dan beroperasi setiap hari Pahing untuk menjajakan hasil bumi berbagai panenan palawija. Pasar tradisional yang berdiri secara swadaya ini terus menggelat untuk berbagai transaksi jual beli.

Advertisement

Sriyanti, 38, salah satu pedagang makanan menambahkan kondisi Pasar Pahing ini memang berbeda dengan pasar tradisional desa lain yang sudah banyak mendapatkan perhatian pemerintah untuk bantuan pembangunan los dan kios permanen. Mulai dari awal merinstis pasar, pembangunan hingga perbaikan dilakukan secara mandiri.(Harian Jogja/Endro Guntoro)

Foto (Harian Jogja/Endro Guntoro)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif