Jogja
Minggu, 29 Juni 2014 - 18:30 WIB

Pasar Ramadan Bisa Tekan Inflasi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Harianjogja.com, JOGJA-Pasar Ramadan yang muncul di banyak titik Kota Jogja, salah satunya di Kampoeng Ramadan ke-10 di Jogokariyan, diharapkan menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang dapat menekan laju inflasi.

“Berdagang dengan jujur, apa adanya, bisa membawa berkah. Dengan begitu, silaturahmi juga akan terbentuk di antara pedagang, persaingan menjadi wajar, harga barang wajar, tak melonjak tinggi, barang yang terjual banyak, sehingga inflasi dapat turun,” ujar Imam Priyono, wakil Walikota Jogja, saat membuka pasar Ramadan Jogokariyan di halaman masjid Jogokariyan, Sabtu (28/6)

Advertisement

Dari pihak takmir masjid Jogokariyan sendiri berharap peredaran uang dan omzet yang berasal dari kegiatan pasar Ramadan akan mengalami peningkatan.

“Pada 2013, omzet satu hari Rp 500.000, dalam satu bulan omzet dari adanya Pasar Kampoeng Ramadhan di Jogokariyan mencapai Rp 4,5 milyar. Harapannya pada tahun ini mengalami peningkatan,” papar Muhammad Jazir, ketua takmir Jogokariyan.

Pada gelaran kali ini, ada 360 stand jajanan didirikan oleh pedagang yang tak hanya berasal dari kota Jogja, melainkan dari Solo, Temanggung, dan lainnya.

Advertisement

“Tak ada seleksi khusus, hanya harus menaati ketentuan, yakni tidak boleh mengandung bahan makanan tambahan yang berbahaya. Karena tahun lalu ada satu pedagang dari Magelang terjaring operasi, diketahui dari uji lab, dagangannya mengandung formalin,” ungkap Muhammd Jazir.

Pada Ramadan 2014, pihak takmir menyediakan 1.200 porsi menu berbuka puasa, yang akan meningkat menjadi 2.000 porsi pada sepuluh hari menjelang akhir Ramadan. Kegiatan yang diadakan, tak hanya pasar Ramadan, melainkan lomba lampon, stand up comedy, sunat massal dan lainnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif