Pasar seni gabusan terus terganjal pembangunannya
Harianjogja.com, BANTUL- Pembangunan Pasar Seni Gabusan (PSG) kembali terganjal. Pengajuan anggaran pembebasan lahan PSG kembali gagal.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Sulistyanta mengatakan, DPRD Bantul tidak menyetujui anggaran pembelian lahan PSG yang totalnya mencapai Rp23 miliar.
“Mulanya kan kami ajukan di APBD 2016, meski tidak disetujui semua setidaknya bertahap tapi ternyata tidak disetujui,” terang Sulistyanta, akhir pekan lalu.
Bukan kali ini saja anggaran itu ditolak. Pada pembahasan anggaran 2015, usulan dana tersebut juga tidak kunjung disetujui dewan. Alhasil, rencana Pemkab Bantul merevitalisasi PSG kembali terganjal. Sebab, salah satu jalan menata kawasan itu adalah dengan penguasaan lahan oleh Pemkab Bantul.
Padahal kata dia, Pemkab telah menyiapkan rencana revitalisasi PSG yang saat ini kurang bergeliat. Pemkab berencana menggandeng Jogja Investment Forum (JIF) untuk mengembangkan PSG. Sesuai rencana, kawasan itu tidak hanya akan jadi ruang pamer produk kerajinan di Bantul.
Selain itu juga akan dibangun hotel serta ruang pertemuan yang diprediksi bakal menarik banyak orang mengunjungi tempat ini. Ditambahkannya, lembaganya bahkan telah membayar jasa appraisal atau akuntan publik untuk menilai harga pasar tanah PSG, sebagai upaya pembelian lahan demi melakukan revitalisasi.
Pembelian lahan PSG yang tidak kunjung disetujui DPRD setempat, mendorong Disperindagkop Bantul mengajukan anggaran tersebut ke Pemerintah DIY. “Kami sudah bicarakan dengan bupati, kami usulkan agar Pemerintah DIY bisa membantu pembebasan lahan itu,” tuturnya lagi.