SOLOPOS.COM - XT Square Jogja (JIBI/Harian Jogja/Antara)
Kios kerajinan yang diharapkan menjadi magnet utama kunjungan wisatawan
Harianjogja.com, JOGJA-Pasar seni dan kerajinan XT-Square minta anggaran dana keistimewaan (Danais) untuk pemberdayaan kios kerajinan di pasar tersebut.
Direktur Operasional dan Pemasaran PD.Jogjatama Vishesha, selaku pengelola XT-Square, Widihasto Wasana Putra mengatakan dana keistimewaan sangat mungkin digunakan untuk meningkatkan kapasitas perajin. “Bukan untuk pembangunan fisik, tapi untuk pemberdayaan,” kata dia, Sabtu (4/2).
Widi mengatakan sejauh ini zona kios kerajinan belum menggeliat. Padahal kios kerajinan yang diharapkan menjadi magnet utama kunjungan wisatawan, namun hal itu belum terjadi. Kunjungan ke XT-Square didominasi ke wahana foto tiga dimensi De Mata dan Musem koleksi patung De Archa.
Menurutnya, perlu ada peningkatan kapasitas perajin melalui pelatihan, studi banding, dan workshop soal pengemasan produk dan cara-cara pemsaran melalui online. Kegiatan itu diakuinya bisa menggunakan dana keistimewaan melalui dinas terkait.
Karen itu pihaknya akan segera mengusulkan di APBD Perubahan nanti. “Supaya perajin menjadi terpacu untuk memperbaiki kualitas produk,” ujar Widi. Saat ini ada 100 kios kerajinan, 14 kios di antaranya dikelola oleh perajin yang tergabung dalam forum usaha mikro kecil menengah (UMKM) kecamatan.
Tahun ini, Pemerintah Kota Jogja mendapat alikasi danais Rp10 miliar. Danais tersebut rencananya akan dimanfaatkan di antaranya untuk rehabilitasi bangunan cagar budaya Rp6 miliar, pemberdayaan kampung budaya Rp2 miliar, festival kesenian Rp1 miliar.
Widi menambahkan, dengan ramainya kunjungan ke De Mata dan De Arca, pasar seni dan kerajinan yang dibangun sejak 2012 itu akhirnya bisa menyumbang ke pendapatan asli daerah (PAD) Kota Jogja sebesar Rp250 juta.