SOLOPOS.COM - Pasar Percontohan Sentolo.(JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Para pedagang dan warga di Pasar Sentolo yang lama menilai peresmian Pasar Percontohan Sentolo mekso karena sarana dan prasarana belum seluruhnya selesai dibangun.

Dari pantauan harianjogja.com, para pedangang sayur masih menggelar dagangannya di pasar yang lama. Mereka memanfaatkan teras kios yang sudah tidak ditempati untuk membuka lapak.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Salah satu pedagang, Tukinah, 56, bukan nama sebenarnya, mengaku enggan pindah ke lokasi pasar yang baru karena akan kehilangan pelanggan. “Apalagi pasar baru belum siap, tidak punya tempat di sana,” tukas perempuan yang sudah 17 tahun berjualan di Pasar Sentolo ini, Minggu (22/12/2013)

Kalau dipaksa pindah, kata dia,pedagang akan kehilangan pendapatan karena pasar baru sepi dan nyaris tidak ada pembeli. Tukinah menuturkan, para pelanggan menilai lokasi pasar yang baru terlalu jauh, sehingga mereka memilih berbelanja di Pasar Wates atau Gamping.

Menurut dia, paguyuban yang memaksa pindah karena mereka sudah mempunyai modal, berbeda dengan pedagang kecil yang harus berusaha keras setiap hari agar dapat makan. Ia juga menilai pemindahan pedagang dilakukan dengan paksaan, sehingga pedagang yang takut pun memilih untuk pindah. Ancaman juga dirasakannya saat menolak pindah. “Katanya nanti kalau tidak pindah terancam tidak dapat tempat di pasar yang baru,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Trisno, 50, salah satu juru parkir di Pasar Sentolo yang lama. Pasar pecontohan Sentolo belum siap ditempati, sehingga pedagang enggan pindah.  “Mungkin kalau sudah siap serentak, pedagang juga tidak akan keberatan untuk pindah,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya