Jogja
Rabu, 11 Mei 2016 - 18:20 WIB

PASAR TRADISIONAL : 3 Pasar di Bantul Selesai Diperbaiki

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DIY Sri Sultan HB X (dua kiri) didampingi Bupati Bantul Suharsono (tiga kiri) dan Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Bantul Slamet Santosa (kiri) saat meninjau lokasi Pasar Sorobayan pasca rehabilitasi dan telah diresmikan, Selasa (10/5/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Pasar tradisional di Bantul dibangun agar nyaman

Harianjogja.com, BANTUL- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X mengharapkan pasar tradisional harus menjadi lokasi berbelanja yang bersih dan nyaman, persepsi masyarakat yang selama ini menilai pasar adalah tempat belanja yang kumuh dan kotor harus dihapus.

Advertisement

Selama ini beberapa pasar di daerah memang banyak mengalami penurunan jumlah pembeli, hal tersebut tidak terlepas dari kesan kumuh pasar sehingga banyak masyarakat beralih ke pasar modern atau swalayan.

“Rehabilitasi yang dilakukan di tiga pasar ini harapannya bisa mengubah persepsi tersebut, pasar yang sudah direhab tersebut sudah memenuhi syarat bagi pembeli yaitu bersih dan baru, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan bagi masyarakat yang akan berbelanja di pasar,” katanya saat peresmian Pasar Sorobayan, Sanden, Bantul, Selasa (10/5/2016).

Tiga pasar tradisional di Bantul yang telah direhab oleh pemerintah daerah (pemda) setempat, masing-masing adalah Pasar Sorobayan Desa Gadingsari, yang telah direhab dengan anggaran APBD DIY dan APBD Bantul sebesar Rp8,2 miliar yang sekaligus diresmikan pada Selasa (10/5/2016) oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X.

Advertisement

Kemudian dua pasar yang lain yakni Pasar Koripan di Desa Poncosari dengan anggaran rehab sebesar Rp696 juta  dengan sumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Pasar Grogol di Desa Mulyodadi dengan anggaran rehab sebesar Rp811 juta yang juga menggunakan sumber dana dari DAK.

“Yang jelas saya menitip pesan kepada pedagang dan pengurus pasar, untuk terus bisa menjaga kebersihan dan merasa handarbeni [memiliki] dengan pasar tempat mereka mencari rezeki, sehingga tidak ada lagi yang membuang sampah sembarangan,” katanya.

Sementara itu, Bupati Bantul, Suharsono mengatakan, pasar Sorobayan yang terletak di Desa Gadingsari berdiri di atas lahan seluas 12.500 meter persegi dengan jumlah pedagang sekitar 600 pedagang baik arahan maupun los dan kios. Sementara dua pasar yang lain karena memang sudah tidak layak maka dilakukan rehab total.

Advertisement

“Pasar Koripan luasnya hanya 513 meter persegi dan Pasar Grogol luasnya 819 meter persegi, namun meskipun lebih kecil diharapkan keberadaan pasar-pasar tradisional tersebut bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar,” paparnya.

Ia menerangkan, adanya pasar tradisional yang bersih serta tidak terkesan kumuh, maka pasar akan mampu bersaing dengan pasar modern atau swalayan, sebab selama ini masyarakat enggan berbelanja di pasar tradisional karena punya persepsi pasar tradisional itu kumuh.

“Pasar tradisional sebenarnya tidak kalah dengan pasar modern, hal tersebutlah yang menjadi tugas bagi pengelola pasar untuk terus menjaga kualitas dagangan agar terus memenuhi syarat,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif