SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pedagang di pasar tradisional. (Harian Jogja-Endro Guntoro)

Pasar tradisional Bantul senilai Rp8,2 Miliar dikeluhkan warga

Harianjogja.com, BANTUL- Terkait gedung baru pasar Sorobayan, Sanden, Bantul yang tempias air saat hujan diakui lantaran ada kesalahan desain pembangunan. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Pasar Bantul Slamet Santoso.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Jadi di lorong antara dua los itukan dibuat kanopi tapi ternyata air masih masuk kalau hujan karena tempias air hujan,” papar dia.

Ia berjanji, kondisi bangunan akan diperbaiki agar air hujan tidak masuk ke los pedagang. Perbaikan bangunan atap akan diserahkan ke kontraktor yang bertugas membangun pasar tersebut.

Menurut Slamet, pasar tersebut dibangun dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DIY serta Bantul. Pembangunan fisik ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum dengan menggandeng rekanan CV. Bayu Utama.

Lembaganya bertugas membuat desain bangunan pasar.

“Pembuatan desain itu juga melibatkan konsultan jadi tidak sembarangan. Hanya ternyata kondisi yang terjadi di luar perkiraan saat mendesain,” imbuhnya.

Slamet juga memastikan, untuk kondisi bangunan lainnya tidak ada masalah. Pasar tersebut rencananya akan diresmikan pada Januari tahun depan. Saat ini, pedagang mulai pindah ke los baru. Selain membangun los baru, pemerintah juga merehabilitasi bangunan pasar lama.

Kontraktor dari CV Bayu Utama, Ibnu Kadarmanto mengatakan, pihaknya hanya mengerjakan pembangunan sesuai desain yang dibuat dinas. Soal perbaikan bangunan akan dibicarakan lebih lanjut dengan dinas terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya