SOLOPOS.COM - Foto Pasar Tradisional Bantul (JIBI/Harian Jogja/Antara )

Pasar tradisional Bantul terus diupayakan untuk mampu bersaing.

Harianjogja.com, BANTUL– Pedagang pasar tradisional di Kabupaten Bantul mulai menyerap pinjaman dana bergulir tahun ini. Kantor pengelolaan Pasar Bantul optimis bahwa pada tahun ini pinjaman dana bergulir tersebut bisa optimal karena sudah terserap lebih awal daripada tahun-tahun sebelumnya.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Bantul, Slamet Santosa mengatakan pinjaman dana bergulir bagi pedagang pasar mulai terserap sekitar Rp2 miliar dari alokasi dana Rp10 miliar. Ia menuturkan normalnya setiap pedagang akan menerima maksimal pinjaman sebesar Rp1 juta.

“Pencairan dana kepada para pedagang  akan dilakukan secara bertahap, berkisar Rp200 juta sampai Rp300 juta,” ujar Slamet, Senin (9/5/2016).

Slamet menyampaikan, tahun lalu pinjaman dana bergulir bagi para pedagang ini tidak terserap maksimal karena ada pergantian kepemimpinan di pasar, sehingga harus mengubah Surat Keputusan pengelolaan. Selain itu proses pencairan pinjaman dana secara administrasi juga membutuhkan waktu. Pinjaman dana bergulir tahun 2015 hanya terserap Rp6 miliar dari alokasi Rp8 miliar.

“Hal tersebutlah yang membuat terlambat. Sedangkan tahun ini kan mulai dari awal tahun sudah mulai terserap, sudah mengerti dan tidak ada perubahan. Jadi lebih cepat dan bisa terserap maksimal,” paparnya.

Pinjaman dana bergulir itu untuk mendukung pengembangan usaha bagi pedagang pasar tradisional. Pinjaman dana bergulir hanya akan bisa diakses oleh pedagang pasar daru penduduk Bantul saja dan yang sudah mengatongi izin. Untuk saat ini jumlah pedagang di seluruh pasar di Bantul yang berizin sekitar 12.500 pedagang yang tersebar di 32 pasar.

Terkait pembentukan kelompok pedagang untuk akses kredit perbankan dari perusahaan daerah Bank Bantul, Slamet mengarahkan pedagang untuk membentuk koperasi pedagang. Menurutnya dengan berbentuk koperasi pedagang bisa menjadi mitra dengan pemerintah maupun swasta serta perbankan. Dana yang disalurkan dari pihak perbankan juga diharapkan lebih besar dari pinjaman dana bergulir pemerintah.

“Jadi semisal kelompok kecil yang hanya terdiri lima sampai sepuluh pedagang saja bisa membentuk sendiri, selama ini memang untuk mengakses kredit mikro para pedagang lebih banyak secara perorangan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya