PASAR TRADISIONAL BANTUL : Tingkatkan Daya Saing, Rehab Terus Dijalankan

Pasar tradisional Bantul terus dilakukan perbaikan.

Harianjogja.com, BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya merehab bangunan pasar tradisional di wilayah setempat agar mampu bersaing dengan toko modern berjejaring maupun tidak yang makin menjamur.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Dari tahun ke tahun kami terus memperbaiki dan merehab pasar tradisional agar lebih nyaman untuk aktivitas jual beli,” kata Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Bantul, Slamet Santosa seperti dikutip dari Antara, Kamis (17/12/2015).

Menurut dia, seperti yang dilakukan pada tahun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015, terdapat lima pasar tradisional yang direhab, yaitu Pasar Koripan, Pasar Sorobayan, Pasar Grogol, Pasar Ngipik, dan Pasar Barongan.

“Total anggaran yang digelontorkan mencapai sebesar Rp12 miliar lebih, ada yang dari APBD, ada yang ‘sharing’ dengan provinsi (DIY) dan DAK (dana alokasi khusus),” katanya.

Slamet mengatakan, proses rehab empat dari lima pasar tradisional sudah selesai, bahkan hingga Desember ini sudah dapat ditempati, namun untuk proses rehab pasar Ngipik masih dilanjutkan kembali pada 2016 karena keterbatasan anggaran.

Ia mengatakan, tahap rehab pasar tradisional yang berada di Kecamatan Banguntapan tersebut pada tahun anggaran ini baru sebatas pembangunan los pasar, sarana MCK (mandi cuci kakus) dan drainase.

“Sebenarnya sudah bisa ditempati. Akan tetapi, kalau hujan ya bisa pedagang bisa terkena cipratan air,” kata mantan Camat Banguntapan Bantul ini.

Slamet mengatakan, sebagaimana tahun 2015, program rehab pasar tradisional akan dilanjutkan kembali pada tahun depan, bahkan jumlah pasar tradisional yang akan direhab malah lebih banyak, begitu juga nilai anggarannya.

“Tahun depan dianggarkan sekitar Rp28 miliar yang sebagian ‘sharing’ dari provinsi dan DAK. Kami targetkan 90 persen pasar tradisional di Bantul layak, agar dapat bersaing dengan toko modern,” katanya.