SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja terlihat sedang melakukan menyelesaikan proses pembangunan Pasar Desa Gari, Kecamatan Wonosari. Kamis (26/1/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Pasar Tradisional Gunungkidul, Gani molor pembangunannya.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL  – Pembangunan Pasar Desa Gari senilai Rp1,8 miliar bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup hingga sekarang belum rampung. Tidak ada yang tahu persis penyebab kemoloran karena dari sisi pengerjaan harusnya sudah selesai pada pertengahan September 2016 lalu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pantauan yang dilakukan Harian Jogja, Kamis (26/1/2017), kondisi bangunan pasar sudah hampir selesai. Kerusakan pada atap los pasar yang terjadi di akhir tahun lalu juga sudah dibenahi. Namun demikian dari sisi fasilitas masih kurang seperti instlasai listrik hingga tempat pengolahan pupuk kompos yang disediakan sebagai upaya mendaur ulang sampah yang dihasilkan di pasar tersebut.

Sejumlah pekerja pun terlihat bekerja untuk melengkapi beberapa fasilitas yang masih kurang. Dari papan pengumuman proyek, Pasar Desa Gari dibangun menggunakan dana dari Kementerian Lingkungan Hidup. Adapun tujuan pembangunan pasar ekologis ini untuk pemulihan kerusakan lahan pasca aktivitas tambang di Kecamatan Wonosari. Di papan itu juga tertera nominal pembangunan senilai Rp1.880.000.000 dengan masa pengerjaan mulai 23 Mei hingga 16 September 2016.

Salah seorang pekerja di pasar tersebut, Sulasno mengakui jika bangunan pasar masih belum selesai sepenuhnya. Pasalnya di lokasi tersebut masih ada beberapa fasilitas yang belum selesai dibangun. “Instlasi listriknya belum ada dan ini baru mau dibangun,” katanya kepada Harianjogja.com, kemarin.

Menurut dia, selain instalasi listrik yang rencananya menggunakan tenaga matahari, di lokasi itu juga belum ada pusat pengolahan kompos. Fasilitas ini, kata Sulasno, juga masih dalam proses pembangunan. “Kalau dari sisi bangunan yang terdiri dari los-los pasar memang sudah selesai, tapi masih butuh pelengkap yang lain,” ujarnya.

Pernyataan yang sama diungkapkan oleh Kepala Desa Gari Widodo. Namun demikian, ia tidak mau mengomentari panjang lebar terkait dengan keterlambatan pembangunan pasar karena hal tersebut merupakan kewenangan dari pemilik program (kementerian lingkungan hidup). “Yang jelas sampai saat ini [kemarin] proses pengerjaan masih berlangsung,” katanya.

Dia menjelaskan, peran dari pemerintah desa hanya menunggu. Sebab pada saatnya nanti proses tersebut akan diserahkan demi kepentingan masyarakat untuk lokasi jual beli. “Katanya mau segera diselesaikan dan diperkirakan pada Februari nanti bisa dilakukan serah terima bangunan untuk dikelola desa. Oleh karenanya, kami hanya bisa berharap agar cepat selesai dan langsung difungsikan,” ungkap Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya