SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pedagang di pasar tradisional. (Harian Jogja-Endro Guntoro)

Pasar tradisional Kulonprogo akan ditiadakan.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Sejumlah pedagang yang biasanya berjualan di Pasar Siluwok, Tawangsari, Pengasih terpaksa pindah ke lokasi baru di Pasar Jombokan. Pemindahan ini dilakukan karena lahan Pasar Siluwok akan dijual.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Lahan pasar yang berada di sisi jalan nasional ini merupakan lahan milik perseorangan. Kepala Desa Tawangsari, Sigit Susetyo menjelaskan selama ini lahan milik pribadi itu bekerja sama dengan pemerintah desa dalam pengelolaan pasar.

“Lahannya mau dijual oleh pemiliknya maka pedagang harus pindah,”ujarnya ketika dikonfirmasi pada Jumat (30/12/2016).

Menimbang jarak yang cukup dekat dengan Pasar Jombokan maka kemudian pedagang dipindah ke pasar tersebut. Pasar Jombokan sendiri hanya berjarak sekitar 10 menit meski tidak berada di sisi jalan nasional.  Sigit juga mengatakan jika sebenarnya lahan Pasar Siluwokk sering terendam banjir sehingga mengganggu aktivitas perdagangan.

Sedikitnya ada 100 pedagang yang akan ikut menempati Pasar Jombokan.  Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan ESDM Kulonprogo, Niken Probo Laras menerangkan sebenarnya selama ini pedagang Pasar Siluwok sudah menempati los, kios maupun pelataran Pasar Jombokan. Namun, hanya terbatas pada hari-hari pasaran tertentu saja yakni Pon, Wage, dan Kliwon. Sedangkan, jika hari pasaran Legi dan Pahing pedagang akan berjualan di Pasar Siluwok.

“Tidak perlu penempatan khusus di Pasar Jombokan, jumlah pedagangnya juga tidak tambah,”jelasnya. Kini, Pasar Jombokan akan menjadi pasar yang buka setiap hari. Niken mengatakan kepindahan ini sekaligus untuk tetap menjaga kebersihan dan kerapian pasar serta pelayanan yang ramah dan jujur. Pedagang juga diminta menyediakan plastik dan tempat sampah untuk menjaga kebersihan lapaknya masing-masing.

Emi Sukswasih, salah satu pedagang mengatakan tidak ada penolakan dari pedagang mengenai pemindahan ini. Diakuinya, banjir memang sering terjadi sehingga merugikan  pedagang yang berjualan di Pasar Siluwok. Ketika banjir, pengunjung biasanya enggan data sehingga dagangannya kebanyakan tidak laku. “Daripada rugi terus ya pindah saja,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya