Jogja
Selasa, 26 Maret 2013 - 18:25 WIB

Pasca Insiden Hugo’s, Klub Malam Pasang Metal Detector

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Ilustrasi/dok

JOGJA—Sejumlah klub malam di DIY kini memasang metal detector untuk mencegah masuknya benda tajam menyusul insiden pembunuhan di Hugo’s Cafe pekan lalu. Manajemen Hugo’s Cafe sendiri kini memastikan tak lagi beroperasi setelah Pemda Sleman mencabut izin operasional diskotik tersebut.

Advertisement

Klub malam yang kini masih beroperasi makin memperketat pengamanan setelah kasus penusukan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Hugo’s Cafe Selasa (19/3/2013) lalu, hingga berujung tragedi berdarah di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan Sleman empat hari setelahnya. Marketing Boshe VVIP Club, Bintang mengatakan, pada Kamis pekan lalu setelah pemerintah menutup klub malam selama dua hari, pihaknya langsung memasang metal detector pada pintu masuk Boshe.

Alat tersebut untuk mendeteksi senjata tajam atau barang logam yang dapat menyebabkan korban jiwa. “Dengan tidak adanya benda tajam, kalaupun ada perkelahian minimal tak akan parah kalau tidak menggunakan benda tajam atau senjata,” pungkasnya, Selasa (26/3/2013).

Selain itu, manajemen juga menambah personel pengamanan. Kini sedikitanya ada 30 hingga 40 personel pengamanan yang ditugaskan menjaga klub malam di Jalan Magelang tersebut. Kendati, citra klub malam dirugikan akibat insiden Hugo’s Cafe, Bintang mengklaim, tingkat kunjungan di Boshe justru bertambah beberapa hari ini. Lonjakan itu diduga limpahan pengunjung Hugo’s Cafe yang kini tak lagi beroperasi.

Advertisement

Sementara di klub malam Liquid, pengamanan juga diperketat. Marketing Manager Liquid Rhona Agung menuturkan, pihaknya menambah personel pengamanan menjadi 20 orang dari sebelumnya hanya 10-15 orang. “Bahkan kami enggak hanya menggandeng petugas pengamanan sipil tapi juga aparat,” pungkasnya.

Manajemen Liquid beberapa waktu ke depan juga berencana memasang metal detector. Untuk saat ini pemeriksaan juga telah dilakukan ke setiap pengunjung yang masuk kendati masih secara manual. “Ke depan memang akan dipasang metal detector untuk memeriksa benda tajam. Sementara masih manual, check body dan bag,” terang Rhona Agung.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif