SOLOPOS.COM - Ilustrasi stroke (Freepik)

Solopos.com, JOGJA — Jumlah pasien strok di Kota Jogja mengalami penurunan selama masa pandemi Covid-19. Ada kemungkinan pasien khawatir mendatangi fasilitas kesehatan menyusul persebaran Covid-19 yang belum berakhir selama hampir dua tahun terakhir.

Dokter Stroke Center RS Bethesda, Laksmi, menunturkan saat mengawali Stroke Center, pihaknya mampu melayani 500 pasien dalam satu tahun. Jumlah ini kemudian meningkat setiap tahunnya, dengan rata-rata 2.000 pasien per tahun. Namun, belakangan ini, selama pandemi Covid-19, jumlah pasien strok terus mengalami penurunan.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

“Kalau kunjungan mencapai 16.000 [pasien] dalam setahun. Tapi, kalau pasien [perawatan intensif] sekitar 800. Menurun sejak pandemi. Banyak yang tidak berani ke rumah sakit karena khawatir terpapar,” ujarnya di sela penyerahan penghargaan Gold Status dari World Stroke Organization (WSO) kepada RS Bethesda Jogja, Jumat (11/2/2022).

Baca juga: Truk Boks Celaka di Jl Solo-Jogja, Jombor Pernah Usulkan Traffic Light

Penurunan jumlah pasien strok yang berobat itu juga disebabkan faktor lain, yakni sistem rujukan berjenjang. Banyak pasien belum memahami bahwa kondisi strok merupakan darurat, sehingga bisa langsung ke rumah sakit yang memiliki layanan strok. Informasi ini terus disampaikan ke masyarakat agar pasien tidak terlambat untuk ditangani.

“Banyak yang tidak memahami bahwa strok itu emergency, sehingga bisa langsung dilayani ke rumah sakit yang menyediakan pelayanan strok. Karena ke UGD langsung dan itu oleh BPJS memang diperbolehkan,” ujar Laksmi.

Direktur RS Bethesda Jogja, Purwadi Suyatno, menambahkan Stroke Center di rumah sakit yang ia pimpin terus dikembang baik dari sisi fasilitas maupun sumber daya manusia. Stroke Center yang didirikan sejak 1975 itu, saat ini memiliki tim khusus yang menangani pasien lebih cepat.

Baca juga: Berapa Peluang Penderita Stroke Seperti Tukul Kembali Hidup Normal?

Pada awal 2022 ini Stroke Center RS Bethesda mendapatkan penghargaan dari organisasi stroke dunia WSO karena memiliki komitmen memberikan layanan kepada pasien strok hingga paripurna. “Strok ini kejadiannya cukup banyak, harapan ditatalaksana dengan baik, tetapi kalau sembuh harapan kita tentu tidak ada cacatnya. Tim Stroke Center ini solid membangun komunikasi baik dengan IGD, perawat dan non perawat. Bahkan ditentukan cara lapor, ini menjadi satu teladan yang luar biasa,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya