Jogja
Jumat, 21 Oktober 2016 - 11:40 WIB

PASOKAN ELPIJI BANTUL : Stok Gas Tiga Kilogram Bakal Stabil setelah Dua Pekan ke Depan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Masyarakat kesulitan mendapat barang subsidi itu karena persediaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen.

Harianjogja.com, BANTUL – Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul memperkirakan kondisi elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram di daerah ini stabil setelah dua pekan ke depan.

Advertisement

“Sejauh ini kita masih memantau kondisi di lapangan, akan tetapi diperkirakan satu sampai dua minggu ke depan sudah stabil,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindagkop Bantul, Sahadi Suparjo seperti dikutip Antara, Kamis (20/10/2016).

Menurut dia, kondisi elpiji tiga kilogram di beberapa daerah termasuk Bantul mengalami gejolak atau masyarakat kesulitan mendapat barang subsidi itu karena persediaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen.

Karena kondisi tersebut, kata dia, harga elpiji di tingkat pengecer mengalami kenaikan signifikan hingga mencapai Rp25 ribu per tabung, padahal dalam kondisi normal rata-rata maksimal Rp20 ribu per tabung.

Advertisement

“Kondisi stabil artinya dari segi harga kembali normal, kemudian permintaan masyarakat terhadap elpiji sudah terpenuhi. Tidak seperti sekarang ini yang masih kesulitan,” katanya.

Sahadi mengatakan, untuk mengatasi gejolak terkait elpiji tiga kilogram, pihaknya bekerja sama dengan PT Pertamina telah menggelar operasi pasar (OP) elpiji di 17 kecamatan dengan menyediakan sebanyak 560 tabung tiap tempat.

“OP elpiji sudah digelar di 17 kecamatan se-Bantul, setelah ini akan kita lihat dulu, kalau memang nanti kondisi masih seperti kemarin (sebelum OP), kami silahkan masyarakat mengusulkan. Kami akan ajukan ke Pertamina,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan, kuota elpiji tiga kilogram dari Pertamina untuk Bantul sekitar 22.800 tabung per hari, jumlah tersebut dijamin aman ketika tidak ada aksi borong dari konsumen, karena jatah sudah perhitungkan kebutuhan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif