SOLOPOS.COM - Kapolres Kulonprogo AKBP Muharomah Fajarini (tengah) konferensi pers di Mapolres Kulonprogo pada Kamis (23/3/2023) malam. Kapolres meminta maaf menyusul insiden penutupan patung Bunda Maria di Lendah. - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Solopos.com, KULONPROGO — Penutupan patung Bunda Maria di halaman Rumah doa Sasana Adhi Rasa Santo Yakobus di Padukuhan Degolan, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bikin gaduh masyarakat. Atas peristiwa itu, Kapolres Kulonprogo AKBP Muharomah Fajarini meminta maaf atas penutupan patung Bunda Maria itu.

Kapolres meminta maaf atas kesalahan penulisan narasi oleh anggotanya dalam insiden tersebut. Kapolres menyebut tidak ada tekanan dari organisasi masyarakat (ormas) Islam dalam penutupan patung Bunda Maria tersebut.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

“Berita yang beredar adalah kesalahpahaman atau gagal paham dari anggota kami dalam menulis laporan. Pada prinsipnya pembangunan rumah doa perlu adanya sosialisasi dari keluarga kepada masyarakat, tokoh desa serta FKUB [Forum Kerukunan Umat Beragama],” kata Fajarini ketika konferensi pers di Mapolres Kulonprogo pada Kamis (23/3/2023).

Fajarini menambahkan setelah Lebaran, pemasangan patung Bunda Maria di halaman Rumah Doa Sasana Adhi Rasa Santo Yakobus di Padukuhan Degolan, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo, akan dikoordinasikan lagi dan disosialisasikan. Hal tersebut menjadi salah satu upaya untuk meredam gejolak yang terjadi di masyarakat.

“Mohon maaf atas anggota kami yang salah dalam penulisan narasi dan kami telah mendapat perintah dari Bapak Kapolda DIY, bahwa tidak ada ormas yang mengganggu keamanan dan ketenteraman. Bila ada ormas yang mengganggu keamanan, kenyamanan, dan ketenteraman khususnya di wilayah Kulonprogo, maka akan kami tindak,” katanya.

Kapolres menyebut kesalahan narasi dari anggotanya membuat seolah-olah penutupan itu karena tekanan dari ormas. Padahal, menurut Kapolres, tidak ada tekanan sebagaimana disampaikan wakil pemilik rumah doa. Kendati demikian, Fajarini membenarkan pernah ada ormas yang mendatangi rumah doa tersebut. Perwakilan ormas itu menyampaikan masukan dari warga.

“Memang ada orang yang mengaku dari ormas yang hadir di sana. Dia berupaya menyampaikan masukan dari warga. Tidak ada tekanan yang memaksa untuk menutup patung Bunda Maria tersebut apalagi menggunakan terpal,” ucapnya.

“Ada masukan terkait rasa. Namun begitu situasi dan kondisi sudah kondusif. Masyarakat melaksanakan Salat Tarawih. Semua kondusif,” lanjutnya.

Fajarini menjelaskan Rumah Doa Sasana Adhi Rasa Santo Yakobus selesai dibangun pada Desember 2022. Menurut dia, keluarga masih menyosialisasikannnya kepada masyarakat dan pemerintah desa serta FKUB untuk membicarakan peresmian rumah doa tersebut.

Namun, akibat belum adanya sosialisasi yang menyeluruh, pemilik rumah doa meminta agar patung Bunda Maria tersebut ditutup sementara.

“Insiatif penutupan patung tersebut adalah dari pihak keluarga,” kata dia.

Masyarakat Diminta Tenang

Terpisah, Ketua DPRD Kulonprogo, Akhid Nuryati, meminta masyarakat tetap tenang setelah kontroversi penutupan patung bunda Maria di Lendah akibat desaan ormas Islam.

“Persoalan sedang ditangani pihak terkait. Mohon semua tenang dan menahan diri, juga berhenti mem-posting hal-hal yang dapat memprovokasi,” kata Akhid saat dihubungi melalui ponsel, Kamis.

Akhid menambahkan Kapolres Kulonprogo dan Forkompimda Kulonprogo telah melakukan pertemuan untuk mencari solusi yang dapat ditempuh guna menyelesaikan persoalan tersebut.

Sebelumnya, Kepala Polsek Lendah, Agus Dwi Sumarsangko mengatakan penutupan patung Bunda Maria di Lendah menggunakan terpal disebabkan protes dari ormas Islam beberapa waktu lalu.

“Pemasangan terpal pada patung tersebut sebagai tindak lanjut atas kedatangan ormas islam yang beberapa waktu lalu menyampaikan aspirasi masyarakat atas ketidakyamanan karena keberadaan patung tersebut. Mereka menganggapnya mengganggu umat Islam yang melaksanakan ibadah di Masjid Al-Barokah,” kata Agus, Kamis.

Agus menegaskan penutupan patung tersebut bukan dilakukan oleh polisi, tetapi oleh pemilik tempat doa tersebut.

“Kami hanya menyaksikan. Terpal itu juga dipesan oleh pemilik tempat doa dari Jakarta,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Kapolres Kulonprogo Minta Maaf atas Kesalahan Narasi Anggota dalam Penutupan Patung Bunda Maria

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya