SOLOPOS.COM - Ilustras PDAM (google/bisnis-kti)

PDAM Bantul terus berinovasi untuk mendongkrak pendapatan.

Harianjogja.com, BANTUL — Menyusul keberhasilan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kulonprogo, PDAM Bantul akan membuat bidang usaha baru berupa usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Terkait strategi pemasaran, Direktur PDAM Bantul, Yudi Indarto mengatakan pihaknya telah menyiapkan matang-matang hal itu. Ia menjelaskan untuk strategi pemasaran untuk AMDK yaitu mulai dari segmentasi di lingkungan SKPD, BUMN, BUMD, Pabrik, dan Hotel.

“Untuk target pasar, nantinya AMDK PDAM ini bisa mulai masuk juga ke berbagai objek wisata seperti Pantai Parangtritis, Depok, Samas. Selain itu stake holder  yang lainnya seperti kantor Pemda, Kantor DPRD, Kantor SKPD, Hotel juga bisa. Target ini yang jelas akan berhasil jika didukung penuh oleh berbagai stake holder tersebut,” katanya, Kamis (19/5/2016)

Ia menjelaskan jika sudah diluncurkan, produk ini tidak akan kalah saing dengan produk air minum dalam kemasan dari pabrikan yang sudah ada di pasaran. Meski dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat namun kualitas air minum yang layak selalu dijaga dan dijamin kualitasnya.

“Untuk kualitas jangan diragukan, AMDK tersebut akan dijaga terus kualitasnya, bahkan lebih higenis dan lebih menyehatkan dibanding dengan air minum kemasan lainnya, “ Jelas Yudi.

Selain itu, mengingat untuk saat ini segmen pasar PDAM cukup banyak, PDAM Bantul dirasa juga perlu untuk  mengembangkan pasar dengan cara membuka jalur distribusi pipa yang saat ini belum terjangkau oleh PDAM. Karena air merupakan kebutuhan pokok dan sangat vital, PDAM selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk semua masyarakat.

“Bagi kami memenuhi pemasangan sambungan air bagi masyarakat berpenghasilan rendah juga selalu kami usahakan. Contohnya saja pada tahun 2016 kuota sebanyak 1.500 bagi pelanggan untuk pemasangan sambungan jalur distribusi pipa,” tegasnya.

Untuk biaya pemasangan baru tersebut melalui program bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) cukup membayar biaya sebanyak Rp 250.000 dari total biaya sekitar Rp 750.000. Pemotongan biaya sebanyak Rp 500.000 tersebut adalah bukti yang sangat konkrit dan sangat membantu masyarakat sesuai dengan visi dan misi yang dicanangkan oleh bapak bupati.

“Hal tersebut juga termasuk dalam fungsi sosial PDAM yang sangat berpihak kepada masyarakat kecil,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya