SOLOPOS.COM - Ilustrasi droping air bersih (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO – Memasuki musim kemarau, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kulonprogo belum menerima permohonan droping air dari wilayah-wilayah yang rawan bencana kekeringan. Meski demikian, mengantisipasi bencana rutin ini PDAM siagakan empat armada tangki air bersih.

“Sudah sejak bulan Juli lalu kami menyiapkan empat armada tangki yang siap kami distribusikan. Kami juga sudah berkordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] Kulonprogo,” ujar Direktur PDAM Jumantoro, Kamis (21/8/2014).

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Sejak memasuki musim kemarau, antisipasi untuk menghadapi kekeringan sudah dipersiapkan. Terutama mengantisipasi tingginya kebutuhan air bersih di wilayah-wilayah rawan bencana kekeringan.
Adapun daerah rawan bencana kekeringan di Kulonprogo antara lain jumlahnya tersebar secara merata, khususnya di wilayah dataran tinggi.

“Kami juga sudah menyediakan posko di semua unit pelayanan PDAM. Ada 11 posko layanan di mana posko ini akan melayani permintaan air bersih, jika di wilayah tersebut membutuhkan droping air,” jelas Jumantoro.

Untuk mengatasi hal tersebut, empat armada tangki disiapkan untuk mendroping air bersih yang dibutuhkan warga. Satu armada tangki memuat kurang lebih 4.000 liter air. Setiap harinya setidaknya dapat mendistribusikan 16.000 liter sampai 20.000 liter air bersih.

“Tergantung juga pada jarak tempuh dan lokasi yang dituju. Begitu ada laporan dari warga atau desa yang mulai kekurangan air bersih, kami akan segera tindak lanjuti,” imbuh Jumantoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya