SOLOPOS.COM - ilustrasi

PDAM Sleman untuk aliran air di sejumlah titik mati.

Harianjogja.com, SLEMAN-Matinya aliran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sleman dikeluhkan sejumlah warga Sleman. Meski air tak mengalir, besaran tagihan air tetap sama bahkan ada tagihan yang justru naik.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Direktur PDAM Sleman, Dwi Nurwata, mengatakan terganggunya aliran PDAM disebabkan pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) berukuran 75 milimeter rusak. Saat ini pipa tersebut sudah diperbaiki. Lokasi perbaikan tersebar di beberapa titik, seperti Unit Bimomartani, Ngemplak dan Ngaglik.

“Konsekuensi kami kalau akhir tahun banyak pipa yang rusak. Ada SKPD-SKPD yang kebut kerja akhir tahun jadi ada pipa kami yang kena backhoe,” kata Dwi pada Harianjogja.com, Senin (30/11/2015)

Pipa tersebut ikut terkeruk alat berat yang sedang melakukan penggalian untuk pengerjaan saluran drainase.

Pada dasarnya, kata Dwi, pencatatan tagihan berdasarkan angka meter air. PDAM akan menagih sesuai meteran yang tertera.

“Ketika ada yang tidak normal, kami membuka kesempatan untuk dilakukan koreksi,” kata dia.

Ia menyarankan, agar rekening air tidak membengkak saat jaringannya terganggu, meteran sebaiknya dimatikan. Udara yang lewat di dalam pipa bisa terhitung dalam meteran sehingga meteran terus berputar layaknya air yang mengalir.

“Memang sebagian kecil bisa dari angin sehingga kami sarankan kalau air tidak digunakan, meteran jangan dibuka atau dimatikan saja,” kata dia.

Ia mengungkapkan saat ini penghitungan penggunaan air masih menggunakan sistem manual. Rencananya, kata Dwi, PDAM Sleman akan menerapkan sistem meteran prabayar. Seperti halnya listrik, meteran bekerja menggunakan pulsa.

“Dia [meteran prabayar] sensitif air. Kalau ada pulsa dan airnya mengalir, akan masuk meteran. Sebaliknya, kalau pulsanya habis, dengan sendirinya akan nutup [aliran] atau njeglek sendiri seperti listrik,” kata Dwi.

PDAM Sleman berencana merealisasikan meteran prabayar pada tahun 2016. Hal ini semata bertujuan memberikan pelayanan yang baik untuk pelanggan mengingat dari tahun ke tahun terdapat peningkatan pengguna PDAM sebanyak 2.000 pelanggan. Jumlah pelanggan hingga per Oktober 2015 tercatat sebanyak 28.000 pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya