SOLOPOS.COM - Direktur PDAM Sleman Dwi Nurwanta (kiri), Bupati Sri Purnomo (tengah) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sleman Purwanto saat soft launching produk air mineral kemasan PDAM Sleman, Sabtu (5/11/2016). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sleman terus berbenah untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan

Harianjogja.com, SLEMAN- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sleman terus berbenah untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan. Salah satunya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini menyiapkan GIS atau Geographic Information System untuk mendukung tercapainya Sleman Smart Regency.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

GIS yang di siapkan PDAM Sleman ini merupakan aplikasi pengolahan data spatial dengan menggunakan sistem komputerisasi. Sistem ini menggabungkan antara data grafis dengan data atribut obyek menggunakan peta dasar digital (basic map) bergeoferensi bumi.

Menurut Direktur Utama PDAM Sleman Dwi Nurwata, aplikasi GIS ini nantinya akan digunakan sebagai basis data termasuk memonitor seluruh data-data jaringan pipa. Data-data jaringan pipa yang sebelumnya tersimpan secara manual ke depan akan di-digitalisasi atau digambar kedalam komputer.

Penggambaran posisi pipa didasarkan pada peta dasar digital (topografi), sehingga data yang dihasilkan sangat presisi atau sesuai dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan.

“Dengan begitu, saat ada pelanggan baru kami tinggal melihat pada jaringan pipa secara cepat dan akurat. Termasuk nanti bila ada kebocoran, titik kebocoran akan cepat dilihat, ” jelasnya kepada Harianjogja.com,  Rabu (1/11/2017).

Pihaknya akan terus mengembangkan perusahaan daerah itu agar lebih maju dan modern. Oleh karenanya,  PDAM Sleman akan terus meningkatkan profesionalisme kerja untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.

Hingga kini,  cakupan layanan perusahaa itu sebesar 23,47% dari total penduduk Sleman. PDAM memiliki target sambungan dari 32.133 pelanggan saat ini menjadi 48.000 pelanggan pada 2021 mendatang. Perusahaan daerah ini juga dituntut terus mengembangkan cakupan layanannya hingga 36% tahun depan.

“Tahun depan, sebanyak 8.000 SR warga Sleman diharapkan bisa menjadi pelanggan kami,” harapnya.

Tahun ini debit produksi air PDAM bertambah 50 liter perdetik setelah SPAM Kartamantul diresmikan. Sumber air baku yang digunakan terdiri dari dua mata air (89 liter perdetik),  14 unit sumur dalam (221 liter perdetik),  25 sumur dangkal (157 liter perdetik) dan dua unit air permukaan (40 liter perdetik).

Dengan penambahan SPAM Kartamantul total produksi mencapai 420 liter perdetik. “Kami akan terus mencari sumber-sumber air baru,” ujarnya.

Dwi mengatakan, pada Hari Bakti PDAM Sleman ke 25 tahun ini pihaknya memberikan tarif khusus untuk membantu MBR mendapatkan akses air bersih. Bila untuk tarif reguler biaya pemasangan baru dikenai Rp1 juta, katanya, untuk MBR tarifnya hanya Rp300.000.

Pihaknya menyediakan kuota sebanyak 1.500 sambungan baru bagi MBR di sejumlah wilayah. “Ini wujud kepedulian kami dan rangkaian kegiatan HUT PDAM Sleman,” jelasnya.

Dwi mengatakan, warga kurang mampu yang ingin memiliki sambungan PDAM bisa mendaftar mulai November mendatang. Selain ke Kantor Unit, warga juga bisa mendaftar ke kantor pusat. “Syaratnya khusus warga yang memiliki daya listrik 900 WA ke bawah dan ada jaringan PDAM di sana,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya