SOLOPOS.COM - Suasana Mie Gacoan Kotabaru, Jogja setelah insiden ricuh antara ojol dengan manajemen restoran, Minggu (14/11/2021). (Yosef Leon/Harian Jogja)

Solopos.com, JOGJA — Insiden ricuh antara karyawan restoran Mie Gacoan dengan pihak pengemudi ojek online (ojol) yang terjadi di Kotabaru, Jogja pada Sabtu (13/11/2021) disebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Namun demikian enam karyawan Mie Gacoan kemudian dipecat setelah insiden tersebut.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Manajer restoran Mie Gacoan, Mutiara Nur Aisyah membenarkan soal penonaktifan enam karyawan buntut insiden dengan pengemudi ojol beberapa waktu lalu. Hal itu ditempuh manajemen karena saat insiden berlangsung karyawan tengah bekerja di area Mie Gacoan dan disebut memakai atribut restoran.

“Iya benar, jadi untuk kru yang bersangkutan itu kami nonaktifkan. Karena memang kemarin kan kesepakatannya dengan pengemudi seperti itu dan itu juga sebagai punishment kami karena kejadian itu kan terjadi masih di area restoran dan membawa atribut restoran,” ujarnya, Selasa (16/11/2021) seperti dilansir Harian Jogja.

Baca Juga: 6 Karyawan Dipecat, Ini Kronologi Ricuh di Mie Gacoan Jogja dengan Ojol

Penonaktifan itu juga bersifat permanen. Pihaknya menyebut bahwa, kesepakatan yang ditempuh telah diterima oleh semua pihak termasuk karyawan yang dipecat. Pihaknya juga bakal mengikuti aturan dari Muspika Gondokusuman soal belum diperbolehkannya restoran itu untuk beroperasi kembali.

“Kita nonaktifkan permanen, artinya ya diberhentikan. Mereka juga menerima. Kami juga akan ikuti prosedur kalau masih belum boleh operasional ya kita ikuti,” kata dia.

Menanggapi hal ini, Serikat Merdeka Sejahtera Jogja (Semesta Buruh) mengaku kecewa dengan sikap manajemen Mie Gacoan yang menonaktifkan enam karyawan buntut kesalahpahaman berujung ricuh dengan pengendara ojek online (online) beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Harga Emas Antam Rabu 17 November 2021 Turun Lagi, Saatnya Investasi

Mestinya, ada evaluasi yang menyeluruh dan pembenahan sistem berkaitan dengan insiden itu dan tidak serta merta memecat pekerja dengan alasan apapun.

“Kalau benar memang ada karyawan yang dinonaktifkan, kami sangat menyayangkan keputusan tersebut. Baik dari pihak manajemen restoran maupun aplikasi pasti sudah sadar bagaimana situasi di Mie Gacoan yang seperti apa ramai dan antreannya bagi ojol,” kata Ketua Semesta Buruh Jogja, Faisal Makruf, kepada Harian Jogja, Selasa.

Faisal menambahkan, ada pelbagai regulasi yang mengatur tentang penonaktifan karyawan serta peraturan internal perusahaan sendiri. Pemecatan karyawan disebut dia seharusnya bisa dihindari. “Harusnya manajemen yang paling depan bertanggungjawab apabila ada kejadian seperti itu,” katanya.

Baca Juga: PPKM DIY Turun ke Level 2, Okupansi Hotel Naik Sampai 90 Persen

Diselesaikan Secara Damai

Sebelumnya, Kapolsek Gondokusuman, AKP Surahman, menjelaskan, insiden itu terjadi pada Sabtu (13/11/2021) sore. Peristiwa ricuh antara karyawan restoran Mie Gacoan sempat terjadi dengan seorang pengemudi ojol yang melakukan pemesanan layanan go food.

Hal itu dikarenakan kesalahpahaman antar kedua belah pihak. Ojol merasa telah mengantre lama sementara pesanan yang dipesan salah.

Kemudian pada Sabtu malam, suasana sempat kembali memanas. Area restoran Mie Gacoan Kotabaru dikepung oleh simpatisan dan sejumlah pengemudi ojol lainnya.

Insiden ini pun berlangsung sampai menjelang tengah malam di lokasi tersebut, hingga kemudian pihak berwenang, pemerintah dan tokoh masyarakat setempat memediasi insiden itu.

Baca Juga: IDC 2021 Jabar: Berkat Digitalisasi, Orang Tinggal di Desa Rezeki Kota

“Kesalahannya ada masalah dengan pesanan, kemudian dari manajemen itu diganti makannya tapi mungkin karena kekesalan ojol yang menunggu lama kemudian dari pihak ojol menendang kursi lalu ada juga suara atau perkataan yang tidak pantas dan terjadi kesalahanpahaman,” ujar Kapolsek

Namun kemudian pihak-pihak yang terlibat didampingi dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kotabaru telah melakukan mediasi pada kemarin malam.

“Penyelesaiannya kekeluargaan atau restorasi justice karena dari pihak restoran juga telah menerima bahwa kerusakan barang atau peralatan kemarin wajar karena kan ada luapan emosi ya kemarin. Biasa itu emosi dari simpatisan pihak ojolnya. Jadi masalahnya sudah selesai,” kata Surahman, Minggu (14/11/2021) seperti dilansir Harian Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya