SOLOPOS.COM - Paguyuban Pedagang Pasar Sentolo mendirikan lapak sementara di pasar percontohan Sentolo untuk ditempati pedagang sembari menunggu pembangunan pasar selesai seluruhnya, Senin (16/12/2013).(JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sebagian besar pedagang Pasar Sentolo lama yang berjualan di lapak keberatan terhadap kebijakan relokasi ke Pasar Percontohan Sentolo, sekalipun minggu ini sudah memasuki tahap pemindahan pedagang. Undangan pemindahan hari ini pun tidak digubris pedagang karena mereka memilih untuk berjualan di pasar lama.

Sugiyati, 40, pedagang makanan yang membuka lapak di sisi timur pasar Sentolo lama, mengatakan, sudah mendapat undangan untuk pindah hari ini, tetapi urung dilakukannya karena kondisi pasar percontohan sepi dari pembeli. “Kalaupun terpaksa pindah ya nanti siang sekitar pukul 13.00 WIB, saat pasar lama sepi,” ujarnya kepada harianjogja.com, Senin (16/12/2013).

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Menurut dia, pemindahan bertahap akan merugikan pedagang karena akan membingungkan pembeli. Lokasi pasar percontohan baru juga dinilai kurang strategis karena berada tepat di tepi jalan nasional yang rawan kecelakaan.

Enggan pindah juga dirasakan Rubiyem,45, pedagang yang menempati lapak di sisi barat pasar lama, merasa relokasi adalah pemaksaan. “Berjualan di pasar baru ini sudah menguntungkan, kalau dipindah dan kondisinya sepi, bagaimana nasib kami,” ungkapnya.

Pedagang di lapak sayuran lainnya, Yanti, 35, mengaku, sekalipun belum mendapat undangan relokasi ia tetap tidak setuju dengan pemindahan pedagang. “Banyak pembeli mengeluh kalau harus pindah, belum lagi saya tidak tahu bagaimana menyiapkan lapak baru di pasar yang baru,” tukasnya.

Lurah Pasar Sentolo, Sudiyo, membenarkan jika masih terdapat pedagang yang menolak untuk direlokasi. Beberapa di antara mereka, kata dia, sempat menemuinya. “Saya memberi penjelasan, kalau menolak dan tidak mau dipindah, jangan salahkan kami kalau nanti tidak kebagian tempat di pasar yang baru,” jelasnya.

Diuraikannya, rencana pemindahan pedagang dilakukan secara bertahap karena pasar percontohan belum selesai dibangun. Rencananya, yang tertinggal di pasar lama, antara lain, pedagang baju, sepatu, serta barang-barang yang bukan kebutuhan primer.

Saat ini, pasar Sentolo lama dihuni 754 pedagang yang terdiri dari 121 pedagang yang menempati kios, 160-an pedagang di lapak, 283 pedagang yang berjualan di los, dan sisanya pedagang musiman. Sementara, jumlah pedagang yang sudah pindah ke pasar baru sekitar 300-an pedagang, dengan rincian, 96 pedagang di kios, 64 pedagang di empat unit los, serta 160 pedagang di empat unit lapak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya