Harianjogja.com, JOGJA – Sri Utami, 45 warga Badran RT 46 RW 10 no 740, Gedongtengen, Jogja tewas mengenaskan dengan kepala putus. Korban tertabrak kereta di wilayah bong suwung, sekitar depo lokomotif stasiun Tugu, Jogja, Jumat (8/11/2013) malam.
Peristiwa terjadi saat Sri Utami, perempuan berusia 45 tahun, hendak kembali pulang usai berjualan asongan di Malioboro menuju Badran melintas di rel kereta bong suwung.
Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar
Diduga karena tidak mendengar adanya kereta yang berjalan pada jalur rel yang dia lintasi, Sri Utami tertabrak. Saat kejadian, Sri Utami menyeberang rel kereta.
Kereta Sancaka jurusan Surabaya-Jogja hendak memarkir gerbong ke depo stasiun Tugu setelah meurunkan penumpangnya. Sri Utami tertabrak bagian gerbong belakang saat kereta berjalan mundur. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 21.20 WIB.
Kapolsekta Gedongtengan, Jogja Kompol Cahyo Wicaksono menjelaskan peristiwa murni kecelakaan tunggal. Dari kejadian tersebut sejumlah saksi dimintai keterangan di kantor polsek Gedongtengen. Diantaranya, polsuska, masinis dan petugas cleaning serfis kereta api.
Dari pemantauan, korban mengalami luka parah dan meninggal ditempat kejadian. Kepala dan betis terputus akibat gilasan roda kereta.
“Dari keterangan para saksi kejadian ini murni kecelakaan. Kemungkinan besar korban yang tengah menyeberang tidak mendengar adanya kereta yang menuju depo,” katanya Jumat (8/11/2013).
Keterangan yang dihimpun di sekitar tempat kejadian perkara, korban menggunakan area bong suwung sebagai aksesnya berjualan di Malioboro.
Orang-orang yang beraktivitas di sekitar bong suwung malam itu turut menyaksikan evakuasi korban yang dilakukan oleh polisi. Sejumlah saksi menyebutkan, saat melaju kereta hanya menggunakan kecepatan rendah.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
