SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Instalasi pembuangan air yang sudah rusak empat tahun membuat lingkungan Pasar Beringharjo kotor dan mengganggu kenyamanan pedagang juga pembeli karena menyebarkan bau yang tidak sedap.

Dari pengamatan Harian Jogja, instalasi pembuangan air di sisi utara lantai satu los empat Pasar Beringharjo terlihat tidak rapi dan banyak tambalan. Saluran yang berada satu jalur pembuangan saluran air toilet bagian atas ini beberapa kali terlihat meneteskan air dan tercium bau tidak sedap.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Salman Hasan, pedagang emas kaki lima yang berada ditempat tersebut, kerap mencium bau busuk ketika pasar sedang ramai pengunjung. Kondisi ini diperparah ketika hujan, yang membuat saluran pembuangan air meneteskan air dan menggenangi area parkir.

“Saluran yang bocor mengeluarkan bau yang tidak enak. Lingkungan pasar jadi terlihat kumuh,” kata Hasan, Minggu (26/8). Menurut dia, sampah memperparah instalasi air yang buruk mengingat pedagang di lantai atas kerap kedapatan membuang sisa makanan seperti nasi di saluran.

Beberapa pedagang yang berada di bawah terkena imbasnya. Jika volume saluran sudah melebihi kapasitas, terkadang membuat saluran jebol dan mencemari lingkungan. Tempat jualan pedagang dan area parkir kerap menjadi langganan banjir ketika saluran bermasalah ataupun ketika hujan tiba.

“Kalau hujan, nasi yang sudah tersumbat di saluran keluar semua,” tambah Hasan.

Buruknya instalasi saluran pembuangan air ini turut membuat pedagang pakaian di sekitar terganggu. Beberapa pedagang yang menjajakan dagangan baju yang tepat berada di bawah saluran pembuangan juga menjadi waswas kalau tetesan air mengenai pakaian yang akan dijual.

Salah satu pedagang pakaian di sekitar lantai satu los empat, Yayak, mengaku terganggu dan tidak nyaman ketika saluran pembuangan air bocor. Beberapa pengunjung yang akan mampir ketempatnya menjadi mengurungkan niat karena suasana yang kotor dan juga bau.

“Tidak hanya bau air busuk, air kencing dan kotoran juga sering tercium dan menetes. Kondisinya parah sekali,” ungkap Yayak. Menurut dia, kondisi itu sudah terjadi sejak empat tahun yang lalu. Ia beserta pedagang pasar pun kerap mengadu kepada Dinas Pengelola Pasar agar mendapatkan perbaikan namun tidak direspons.

“Pengelola hanya janji-janji saja untuk memperbaiki namun kenyataannya tidak ada yang terealisasi,” keluh Yayak. Sebagai langkah sementara, pedagang yang berada di area tersebut menambahkan pipa dan seng untuk mengalihkan bocor ke tempat pembuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya