SOLOPOS.COM - Papan nama minimarket berjejaring di kawasan Jl.Imogiri Timur KM 15 yang sudah berganti nama menjadi Indo Lestari, Jumat (6/11/2015) siang. (Harian Jogja/Arief Junianto)

Pedagang pasar di Bantul mempertanyakan kemudahan pendirian toko modern

Harianjogja.com, BANTUL—Pergantian kepemimpinan Kabupaten Bantul yang baru lebih cenderung membuka pintu bagi toko modern berjejaring untuk tumbuh. Asosisasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mempertanyakan hal itu karena menyebut toko modern berjejaring cenderung mematikan usaha rakyat kecil.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Ketua APPSI Pasar Imogiri, Darmanto mengungkapkan dirinya heran terhadap Pemerintah Kabupaten Bantul, terutama setelah dilantiknya Suharsono sebagai Bupati.

Dia masih bertanya-tanya kenapa di bawah kepemimpinan Suharsono, cenderung membuka pintu lebar bagi toko modern, baik yang berjejaring ataupun yang tidak.

“Kalau toko modern sebernarnya apa yang diharapkan. Padahal kalau dari segi retribusi pasar di Bantul itu lebih banyak mengahasilkan retribusi. Saya yakin dari 32 pasar yang ada di Bantul ini, retribusi yang didapatkan lebih besar. Dan tentunya pasar tradisional lebih banyak berkontribusi dalam mengerakkan ekonomi rakyat kecil dari pada toko modern,” ungkapnya setelah mengikuti public hearing dengan Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat daerah Daerah (DPRD), Kamis (6/9/2016).

Dalam public hearing yang diadakan di kantor DPRD Kabupaten Bantul tersebut. Darmanto menyampaikan poin keberatanya terhadap revisi peraturan daerah tentang pengelolaan pasar.

Dia menyampaikan mengenai aturan jarak antara toko modern dan pasar tradisional yang mulanya adalah 3.000 meter tidak bisa dikurangi. Bahkan dia mengusulkan jika nanti akan direvisi, jarak tersebut harus ditambahkan menjadi 5.000 meter.

“Harapan dari seluruh APPSI di Bantul jarak 3.000 itu tetap. Karena kami mendengar bahwa jarak pasar tradisional dan toko modern itu akan dipangkas yang mulanya 3.000 meter menjadi 500 meter. Itu memang baru isu, mengenai kebenarannya belum tahu. Tapi dengan mendengar adanya isu seperti itu kami paling tidak memohon agar tetap menjadi 3.000 meter atau kalau bisa dipanjangkan menjadi 5.000 meter. Kami harap usulan tersebut dapat diakomodir,” paparnya.

Bersambung halaman 2

Aturan terdahulu menurut dia sudah sesuai, karena sudah mengakomodir aspirasi dari para pedagang-pedagang kecil yang ada di kampung. Hal itu supaya toko modern berjejaring tidak banyak muncul di Bantul. Namun meskipun sudah dibatasi pada kenyataanya menurut dia masih saja banyak muncul, walaupun akhirnya ada yang ditutup kembali.

Selain itu kata dia, terkait dengan perizinan toko modern supaya diperketat. Sebelum memberikan izin, menurutnya harus telili terlebih dahulu supaya tidak sampai ada kasus seperti di Kecamatan Imogiri.

Dia menjelaskan ada kasus toko yang buka mengatasnamakan Indomaret, setelah diprotes kemudian diubah menjadi Indolestari, kemudian dirubah lagi menjadi toko kelontong Lestari.



“Padahal kami tidak mempersoalkan nama toko, tapi kami mempermasalahkan jenis dan operasional toko modern jejaring dan tidak jejaring yang telah mengacam usaha kecil disekitarnya,” jelas Darmanto.

Agar tidak ada kasus seperti itu, dia meminta supaya Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindakp) memantau terkait dengan toko-toko modern berjejaring yang buka tidak sesuai aturan.

Dia menambahkan kalau hal tersebut masih dilanggar pemerintah harus menindak tegas. Karena dampak adanya toko berjaring dapat mengakibatkan usaha kecil di sekitarnya gulung tikar.

“Dampaknya selama ini jelas mematikan toko kelontong yang terdekat dan terlebih lagi mematikan usaha kecil yang ada di sekitarnya. Karena warung dan pedagang kecil di kampung itu mitranya pedagang pasar Imogiri. Otomastis  kalau mereka gulung tikar pedagang pasar juga akan kekurangan pelanggan. Kalau mereka didiamkan menjadi merajalela,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Komisi B yang ditemui usai memimpin public hearing Widodo mengungkapkan akan menampung seluruh pendapat yang telah disampaikan oleh semua pihak yang hadir. Baik itu dari APPSI maupun dari Aasosiasi Toko Modern Bantul (ATMB) yang jelas-jelas memiliki kepentingan yang berbeda.

“ATMB minta jangan dibatasi jaraknya sedangkan APPSI minta ditambah jaraknya. Kami dari komisi B nanti akan berdiskusi, tapi yang jelas kami akan berdiri ditengah. Karena kalau rakyat kecil itu kalau dibatasi semakin kesulitan. Kami akan tetap memperhatikan rakyat kecil,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

DPC PDIP Wonogiri Ajukan Pengunduran Diri 6 Caleg, Cek Daftar Namanya

DPC PDIP Wonogiri Ajukan Pengunduran Diri 6 Caleg, Cek Daftar Namanya
author
Suharsih Jumat, 3 Mei 2024 - 11:26 WIB
share
SOLOPOS.COM - Koordinator Kesekretariatan DPC PDIP, Firas Febriawan (kiri), menyerahkan berkas pengusulan pengunduran diri enam caleg kepada Komisioner KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi, di Aula KPU Wonogiri, Kamis (2/5/2024) malam. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — DPC PDIP Wonogiri mengajukan pengunduran diri enam nama calon anggota legislatif atau caleg DPRD Wonogiri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri.

Pengajuan pengunduran diri itu disampaikan saat rapat pleno penetapan perolehan kursi dan caleg terpilih DPRD Wonogiri hasil Pemilu 2024 di Kantor KPU Wonogiri, Kamis (2/5/2024).

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

PDIP menyerahkan nama-nama caleg yang mengundurkan diri itu sesaat sebelum KPU Wonogiri menandatangani berita acara penetapan perolehan kursi dan caleg terpilih anggota DPRD Wonogiri pada Pemilu 2024.

Koordinator Kesekretariatan DPC PDIP Wonogiri, Firas Febriawan, mengatakan ada enam caleg yang diusulkan mengundurkan diri. Enam caleg itu meliputi Margono dan Yukanan Supriyanto dari daerah pemilihan (dapil) I, Ruderikus Wiwoho Adi Sasono dari dapil II.

Koran Solopos

Kemudian Yudhi Sri Cahyono dari dapil III serta Rusdiana dan Endri Sulistyowati dari dapil IV. Semua caleg yang diusulkan mengundurkan diri merupakan caleg terpilih yang ditetapkan KPU Wonogiri kecuali Endri Sulistyowati.

Caleg PDIP nomor urut enam di dapil IV ini turut diusulkan mengundurkan diri karena perolehan suara by name atau perorangan tepat di bawah Rusdiana yang ditetapkan sebagai caleg terpilih.

Akan tetapi, perolehan akumulasi suara partai Endri pada sistem KomandanTe yang diterapkan PDIP lebih rendah dibandingkan caleg lain. Jika Endri tidak diikutsertakan dalam pengunduran diri itu, dia yang akan menggantikan Rusdiana.

Emagazine Solopos

Padahal ada caleg lain yang perolehan suara partainya lebih tinggi dibandingkan Endri dan berhak menggantikan Rusdiana. “Nama-nama yang mengundurkan diri itu karena perolehan suaranya memang rendah dalam KomandanTe,” kata Firas saat ditemui Solopos.com di Kantor KPU Wonogiri, Kamis (2/5/2024).

Rapat Pleno Ulang

Firas melanjutkan caleg yang diajukan mengundurkan diri itu akan diganti caleg yang memperoleh suara partai di wilayah teritorial terbanyak sesuai penerapan strategi pemenangan KomandanTe.

Ketua KPU Wonogiri, Satya Graha, menyampaikan telah menetapkan caleg terpilih anggota DPRD Wonogiri berdasarkan sistem penghitungan Sainte Lague. Artinya caleg yang memperoleh suara by name terbanyak akan terpilih sesuai dengan perolehan kursi partai di dapil.

Interaktif Solopos

Akan tetapi, berdasarkan Peraturan KPU No 6/2024, caleg terpilih bisa diganti dengan syarat antara lain caleg yang bersangkutan meninggal dunia, mengundurkan diri, dan terbukti melakukan tindak pidana Pemilu.

Ihwal pengajuan pengunduran diri enam caleg PDIP, KPU akan terlebih dahulu meminta klarifikasi kepada pimpinan partai tersebut sesuai dengan Surat KPU No 664.

Klarifikasi itu untuk memastikan nama-nama yang bersangkutan benar mengundurkan diri disertai bukti berkas pengunduran diri. Jika hasil klarifikasi itu menyatakan benar enam calon itu mengundurkan diri, KPU akan mengubah daftar caleg terpilih.



”Hari ini kami akan meminta klarifikasi kepada pimpinan PDIP Wonogiri. Setelah klarifikasi, kami akan menggelar pleno kembali apa pun hasil klarifikasinya,” kata Satya kepada Solopos.com, Jumat (3/5/202).

Menurut Satya, mereka yang mengundurkan diri akan diganti dengan caleg yang memperoleh suara perorangan terbanyak di bawah mereka. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Pemilu No 7/2017 tentang Pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Fitur Baru WhatsApp, Bisa Balas Pengumuman di Komunitas

Fitur Baru WhatsApp, Bisa Balas Pengumuman di Komunitas
author
Newswire , 
Akhmad Ludiyanto Jumat, 3 Mei 2024 - 11:23 WIB
share
SOLOPOS.COM - Logo Whatsapp. (Reuters)

Solopos.com, JAKARTA – Ada fitur baru lagi di WhatsApp atau WA. Kali ini aplikasi perpesanan itu menghadirkan fitur di Komunitas untuk membantu pengguna merencanakan acara dan memungkinkan mereka menyampaikan balasan terhadap pengumuman yang disampaikan oleh admin.

“Untuk membantu mendekatkan komunitas, kami memperkenalkan cara baru bagi orang-orang untuk mengelola acara di WhatsApp, dan meluncurkan balasan terorganisasi ke Grup Pengumuman sehingga anggota dapat menanggapi pembaruan penting dari admin,” demikian keterangan resmi WhatsApp pada Kamis (2/5/2024).

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Dengan hadirnya fitur acara, kini orang-orang di Komunitas akan bisa lebih mudah merencanakan pertemuan mereka secara langsung di WhatsApp, seperti menyiapkan rapat virtual dan makan malam perayaan ulang tahun.

Koran Solopos

Semua orang akan dapat membuat acara dan yang lain dapat memberikan respons, sehingga seluruh anggota grup bisa tahu acara yang akan datang. Anggota grup akan dapat menemukan acara di halaman informasi grup, dan mereka juga akan menerima notifikasi otomatis ketika acara makin dekat.

Fitur acara akan tersedia dalam grup yang menjadi bagian dari sebuah Komunitas terlebih dahulu, lalu akan diluncurkan ke semua grup dalam beberapa bulan mendatang.

Fitur baru lain yang dihadirkan oleh WhatsApp untuk Komunitas yakni balasan ke Grup Pengumuman yang memungkinkan admin mendengar masukan dari anggota, sehingga grup bisa menjadi tempat yang mudah untuk mengetahui informasi terbaru di Komunitas.

Emagazine Solopos

Balasan akan dikelompokkan menjadi satu dan diminimalkan, sehingga pengguna dapat melihat apa yang dikatakan orang lain sesuai konteksnya dan notifikasi dapat dibisukan untuk semua orang.

“Selama beberapa bulan ke depan, kami akan terus meluncurkan fitur baru ke Komunitas dan grup sehingga orang-orang memiliki lebih banyak fitur untuk menjaga kehidupan mereka terus terorganisasi di WhatsApp,” demikian pernyataan dari WhatsApp.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Motor Listrik Lucu untuk Antar Anak ke Sekolah

Motor Listrik Lucu untuk Antar Anak ke Sekolah
author
Newswire , 
Akhmad Ludiyanto Jumat, 3 Mei 2024 - 11:15 WIB
share
SOLOPOS.COM - Motor listrik lucu yang dipamerkan di PEVS 2024. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Sejumlah motor listrik yang dipajang pada pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) ini cocok banget buat antar anak ke sekolah.

Pameran otomotif PEVS 2024 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta mulai 30 April hingga 5 Mei, memang memamerkan sejumlah kendaraan mulai dari kendaraan besar bus, roda empat, hingga motor hingga sepeda listrik.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Dari sederet merek yang ikut pameran, terdapat sejumlah motor dan sepeda listrik unik dengan desain menarik yang bisa jadi rekomendasi bagi ibu muda yang butuh kendaraan untuk mengantar si kecil sekolah maupun melakukan aktivitas lainnya, di antaranya:

1. AIMA Lumina

Motor listrik Aima Lumina. (Antara)

Motor listrik Aima Lumina. (Antara)

Koran Solopos

Merek motor dan sepeda listrik asal Cina yang baru saja masuk pasar Indonesia ini memperkenalkan sejumlah produknya di ajang PEVS 2024, salah satunya AIMA Lumina.

Motor listrik bergaya retro ini nyentrik dengan konfigurasi sespan di sisi kanan motor, memungkinkan untuk mengangkut satu orang dewasa dan dua anak-anak.

AIMA Lumina menggunakan baterai 72V25AH graphene berdaya 1800W, dilengkapi rem cakram tiga rangkap, hingga lampu depan pintar. Hingga saat ini, AIMA Lumina dibanderol sekitar Rp15 jutaan, inden, dan stok baru akan tersedia pada Agustus 2024.

Emagazine Solopos

2. AIMA Luna

Motor listrik Aima Luna. (Antara)

Motor listrik Aima Luna. (Antara)

Bila tidak ingin menggunakan motor listrik dengan sespan, AIMA juga menawarkan beberapa model lain, salah satunya AIMA Luna. Desain motor listrik ini nampak menggemaskan, ditambah pilihan warna-warna yang mencolok dan ukurannya yang ramping dan mungil.

AIMA Luna menggunakan baterai 60V 22AH berdaya 600W, dan akan dijual sekitar Rp12,5 juta Agustus mendatang.

Interaktif Solopos

3. Yadea GQ9 edisi khusus “Toy Story”

Motor listrik Yadea GQ9. (Antara)

Motor listrik Yadea GQ9. (Antara)

Angkutan menarik lainnya kali ini merupakan sepeda listrik, yakni Yadea GQ9 edisi khusus film “Toy Story”. Sepeda listrik hasil kolaborasi dengan Pixar tersebut menggunakan kombinasi warna krem, cokelat, dan merah jambu keunguan ala karakter Lots-o’-Huggin’ Bear.

Yadea GQ9 memiliki panjang 1.660 mm, lebar 710 mm, tinggi 1040 mm, dan panjang jok 590 mm. Dibekali dengan baterai bertenaga 800W dan torsi maksimal 82 Nm.



Hingga saat ini, Yadea GQ9 edisi khusus Toy Story baru dijual di Thailand dan Vietnam dan berencana untuk dijual di Indonesia seharga sekitar Rp7 juta hingga Rp8 juta, menurut Sales Manager Yadea Phillip Chen, ditemui di PEVS 2024, Kamis (2/5/2024).

4. TORA Yoru

Motor listrik Tora Yoru. (Antara)

Motor listrik Tora Yoru. (Antara)

TORA Yoru merupakan opsi bagi pengendara yang hendak mengemudi sepeda motor, dengan penumpang yang banyak, namun tidak ingin khawatir akan cuaca. Sebab, Motor listrik ini memiliki atap di atasnya.

Motor yang menyerupai bajaj namun dengan desain yang jauh lebih menarik ini mampu mengangkut satu orang dewasa, dan tiga anak-anak, dengan berat maksimum 200 kg.

Dilengkapi baterai 800W dengan daya 48/20 AH, motor listrik ini dapat menempuh jarak hingga 40 km dengan kecepatan maksimum 30 km/jam.

Ada pula varian yang lebih bertenaga, yakni TORA Joozu. Meski sekilas bentuknya serupa, varian yang dapat menampung beban maksimal 250 kg itu menggunakan baterai yang lebih besar yakni 1000 W dengan daya 60/20 AH, dapat menempuh jarak hingga 50 km dan kecepatan maksimum 35 km/jam. Harga kendaraan ini kisaran Rp12 juta hingga Rp13 jutaan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories