SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Puluhan pedagang Pasar Kolombo berunjuk rasa dengan menduduki Pendopo Parasamya Pemkab Sleman. Mereka menggelar dagangan busuk di pendopo sebagai wujud protes karena dagangannya tidak laku di los tiga dan empat.

Salah satu pedagang pasar Kolombo dilos tiga, Tri Cahyono, 42, mengaku dagangannya tidak laku karena tidak mendapatkan tempat yang strategis. Padahal banyak pedagang serupa yang mendapatkan tempat di pinggir jalan.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

“Ini kami bawa dagangan yang busuk itu ke sini, biar Bapak Bupati tahu kalau dagangan kami tidak laku. Kalau seperti ini terus bagaimana Pak Bupati?” ujar Tri.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kolombo (P3K), Sumarsih Satijo menuturkan, kelanjutan pembangunan Pasar seusai peletakan batu pertama juga belum terjadi. Kini bangunan seolah dibiarkan mangkrak oleh PT OKA.

“Anggota kami sebanyak 154 pedagang malah tidak dapat tempat dan terancam tidak bisa ikut berjualan. Meskipun tidak berlanjut, kami malah dikirimi surat untuk mengangsur tunggakan pasar Kolombo yang baru,” kata Satijo.

Rombongan pedagang ini juga membawa poster bertuliskan “Lurah Desa Condongcatur Arogan, Pedagang Jadi Korban”, “Usut Penutupan Paksa Pasar Kolombo” dan “Stop Penggencetan Pedagang Pasar Kolombo Oleh PT Oka dan Pem Desa Concat”. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya