SOLOPOS.COM - Suasana di Pasar Demangan, Selasa (4/4/2017). (Bernadheta Dian Saraswa/JIBI/Harian Jogja)

Pedagang pasar tumpah juga memicu kemacetan jalan.

Harianjogja.com, JOGJA–Pemerintah Kota Jogja diminta segera menertibkan pedagang pasar tumpah di depan Pasar Demangan, karena keberadaan pasar tumpah yang meluber hingga jalan raya tersebut merugikan pedagang resmi di dalam pasar.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

“Saya sudah sudah mengusulkan berkali-kali [agar ditertibkan] tapi sampai sekarang tidak pernah ada tindakan penertiban,” kata Ketua Paguyuban Pasar Demangan, Siti Umrohan Jumat (19/1/2018).

Siti Umrohan yang biasa disapa Umi Suharto mengaku ada puluhan pedagang tidak resmi yang memenuhi depan Pasar Demangan hingga Jalan Afandi. Para pedagang yang sebagian besar dari luar Jogja itu diakui Umi sudah lama ada namun diiamkan oleh Pemerintah Kota Jogja.

Padahal keberadaan pasar tumpah itu, kata Umi, sangat merugika pedagang yang di dalam. Selama ini para pembeli kesulitan akses masuk ke dalam pasar karena terhalang para pedagang depan pasar. Terlebih barang yang dijual depan pasar hampir sama dengan yang di dalam pasar. “Jadinya pembeli tidak lagi masuk ke dalam,” kata dia.

Menurut Umi ada sekitar 500an pedagang resmi di Pasar Demangan. Mereka selama ini rutin memperpanjang kartu bukti pedagang (KBP) dan membayar retribusi. Hampir semua pedagang diakuinya mengeluh karena pendapatan berkurang sejak 12 tahun terakhir atau sejak maraknya pedagang liar tersebut.

Selain merugikan pedagang resmi, keberadaan pedagang liar itu juga menghambat arus lalu lintas sekitar Jalan Afandi, utamanya depan pasar hingga Simpang Jalan Afandi. Bahkan Umi menyebut, pedagang liar itu tidak hanya berjualan dengan lesehan atau dengan meja, melainkan dengan kendaraan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jogja, Maryustion Tonang berjanji akan mengkoordinasikan keluhan pedagang Pasar Demangan dengan berbagai instansi terkait seperti Satuan Polisi Pamong Praja dan Kecamatan, terkait penertibannya.

Ia menyadari ada pedagang pasar tumpah depan Pasar Demangan. Menurut dia keberadaan pedagang depan pasar itu sulit dimasukkan ke dalam pasar karena jumlahnya yang terlalu banyak. “Kami akan mencarikan solusi dan berkoordinasi dengan instansi terkait,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya