SOLOPOS.COM - Ilustrasi transaksi politik uang (JIBI/Solopos/Dok.)

ilustrasi

Harian Jogja.com, BANTUL—Sejumlah guru di Bantul mengungkapkan adanya upeti yang harus diberikan kepada pejabat Dinas Pendidikan Bantul dan pejabat terkait saat berkunjung ke sekolah-sekolah. Namun tudingan itu langsung dibantah Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Bantul, Masharun Ghazali.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Salah seorang guru SMA di Bantul yang meminta identitasnya dirahasikan mengatakan, upeti yang disebut uang saku itu bagi sekolah-sekolah di Bantul sudah menjadi tradisi.

Setiap pejabat Dinas Pendidikan berkunjung ke sekolah, maka sebelum pulang harus diberikan uang saku. Uang itu ditaruh di dalam map sehingga tak tampak vulgar bahwa di dalamnya ada uang.

Menurut sumber itu, bila tak ada uang saku, maka sekolah yang bersangkutan tak akan menjadi perhatian Dinas Pendidikan dari sisi kebijakan. Sehingga secara tidak langsung uang saku menjadi wajib. Nilai uang tersebut minimal berjumlah Rp300.000 sekali kunjungan.

“Apalagi kalau seperti SMA di Kasihan nilainya Rp500.000 sampai Rp1 juta,” ujarnya saat ditemui Harian Jogja.com, Sabtu (24/8/2013).

Beberapa guru dan kepala sekolah lain juga mengatakan hal sama. Dengan alasan kelangsungan karier, mereka meminta identitasnya dirahasiakan. “Memang begitu, di SD juga diminta,” kata seorang guru SD yang minta namanya tak dipublikasikan.

Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Bantul, Masharun, saat dikonfirmasi membantah tudingan itu. “Saya enggak seperti itu, kalau ada pejabat lain, sebutkan namanya biar kami tindak,” ujar Masharun saat ditemui seusai pembukaan Bantul Ekspo, Sabtu (24/8/2013) pekan lalu.

Uang saku, kata dia, hanya diberikan saat dirinya menjadi pembicara dalam sebuah acara seperti seminar. “Kecuali pembicara, seingat saya enggak pernah,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya