Pelabuhan Tanjung Adikarta masih memiliki sejumlah hal yang perlu diperhatikan.
Harianjogja.com, KULONPROGO-Perpanjangan break water atau pemecah ombak, dinilai sangat efektif mengatasi sedimentasi.
Idealnya, kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY, Andung Prihadi, break water di sisi timur perlu diperpanjang hingga 80 meter lagi. Anggaran yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp180 miliar. Andung berharap, kebutuhan anggaran yang sangat besar itu bisa mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
Andung mengatakan, tidak ada lagi pengerukan pada tahun 2016 ini. Kegiatan itu dialihkan menjadi studi kelayakan terkait persoalan mengatasi sedimentasi yang akan melibatkan TNI AL dan kalangan ahli.
Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI AL Yogyakarta, Koloner Laut (S) Kartolo menyatakan siap membantu mempersiapkan operasional Pelabuhan Tanjung Adikarto. Jika perlu, pihaknya bisa berkoordinasi dan mengajukan bantuan dari tingkat yanng lebih tinggi.
“Kami sudah berkoordinasi dengan komando atas, terutama di Surabaya,” ungkap dia, Jumat (15/1/2016)