Jogja
Selasa, 4 Juli 2017 - 23:23 WIB

PELABUHAN TANJUNG ADIKARTO : Pilih Mana? Mangkrak atau Jadi Dermaga Wisata?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga memanfaatkan Pelabuhan Tanjung Adikarto di Karangwuni, Wates, Kulonprogo sebagai tempat memancing kepiting, Senin (3/4/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pelabuhan Tanjung Adikarto diharapkan dapat segera dimanfaatkan.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta pemerintah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta segera membuat kajian dan perencanaan matang, untuk menyelesaikan Pelabuhan Tanjung Adikarto.

Advertisement

Baca Juga : Terancam Mangkrak, Pelabuhan Tanjung Adikarto Jadi Tempat Memancing dan Piknik

Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Kulonprogo, Muhtarom Asrori mengatakan kajian dan pembangunan pelabuhan Tanjung Adikarto saat ini berada dalam kondisi tidak jelas.

Padahal menurutnya, bila memang penataan tidak bisa dilakukan, maka pelabuhan bisa dibuat sebagai dermaga, sebagai pendukung wisata di Glagah. Terlebih bila di pelabuhan terus terjadi penumpukan pasir, dan memunculkan biaya yang besar bila dilakukan pengerukan.

Advertisement

Karena ia menilai, Glagah lebih indah dengan adanya tumpukan batu sebagai pemencah ombak. Selain itu, agar perahu-perahu nelayan bisa masuk dermaga dan sekaligus dermaga bisa difungsikan. Namun kembali ia tegaskan, kajian dan perencanaan tadi perlu dibuat secara matang.

“Pemecah ombak perlu ada penataan kawasan, tidak seperti yang ada saat ini. Pemecah ombak tidak tertata dengan baik, dan mudah ambles diterpa gelombang,” ujarnya, Selasa (4/7/2017).

Muhtarom juga menyoroti persoalan kawasan Glagah yang kini menjadi tempat pembuangan sampah oleh pelaku wisata. Dan membuat bau tidak sedap, serta merusak pemandangan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif