SOLOPOS.COM - Bakti sosial Polisi Peduli di Tulungagung, Kamis (2/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Para pelajar diharapkan bisa berpartipasi dalam program bedah rumah yang sudah berjalan di Kulonprogo sejak 2012 lalu

Harianjogja.com, KULONPROGO-Para pelajar diharapkan bisa berpartipasi dalam program bedah rumah yang sudah berjalan di Kulonprogo sejak 2012 lalu. Hal itu dianggap menjadi salah satu pengamalan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kulonprogo, Tri Wahyudi, Selasa (26/9/2017). Menurutnya, semangat gotong royong dan kepedulian sosial harus dipupuk sejak dini.

“Selain bisa meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni, program ini juga dapat membangkitkan kepedulian dan semangat gotong royong masyarakat,” kata Tri.

Tri mengatakan, program bedah rumah berperan penting dalam pengurangan jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kulonprogo. Program itu tidak ditopang oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tetapi mengandalkan kontribusi masyarakat sebagai donatur.

Bentuknya berupa pemberian dana stimulan sebesar Rp10 juta untuk setiap RTLH. Perbaikan rumah kemudian dilakukan secara gotong royong oleh warga sekitar.

Tri berpendapat, pelajar pun bisa berpartisipasi dalam program bedah sesuai kemampuan masing-masing. “Biaya satu paket Rp10 juta tentu bukan hal memberatkan jika seluruh siswa bisa bersama-sama menghimpun dana dan ikut gotong royong,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya