SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru (Dok. JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, BANTUL-Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bantul menyatakan, lima peserta seleksi CPNS yang terbukti memalsukan data demi lolos seleksi akhir 2013 lalu merupakan guru SD dan SMK. Tidak ditemukan peserta seleksi yang berasal dari unsur pegawai honorer.

Peserta seleksi CPNS 2013 lalu berasal dari berbagai golongan. Mereka di antaranya berasal dari kalangan guru, petugas kesehatan, maupun pegawai bidang lainnya yang bekerja di instansi pemerintah seperti sekolah negeri namun tidak digaji dari APBN atau APBD.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Mereka disebut pegawai honorer kategori II.

Kepala Bidang Pengadaan dan Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bantul Setyawati menyatakan, lembaganya telah mengantongi identitas lima orang peserta seleksi CPNS yang diduga memalsukan data tahun pengangkatan mereka sebagai guru honorer.

Kelima peserta tersebut adalah guru SD dan SMK. Kendati ia enggan menyebut dari SD dan SMK mana mereka berasal. “Yang jelas guru SD dan SMK,” ujarnya Senin (10/3/2014).

Data tersebut, kata dia, disampaikan oleh Inspektorat Bantul yang melakukan pemeriksaan kepada lima guru tersebut. Kelima orang pendidik itu kemungkinan besar batal diangkat sebagai CPNS.

Setelah Kepala BKD Supriyanto sebelumnya menegaskan akan mencoret nama mereka dari daftar peserta seleksi CPNS.

Setyawati menyatakan, meski lima pelaku kecurangan telah ditemukan, penyelidikan hingga sekarang masih terus dilakukan Inspektorat. Sebab laporan pengaduan kecurangan sudah disampaikan sejumlah warga. Ada yang menyampaikan melalui surat kaleng ada pula yang melalui SMS Center Pemkab Bantul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya