Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Saryanto Apresiasi Lomba Kayak Tradisional di Klayar
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Saryanto meminta kepada pelaku wisata untuk terus berinovasi sehingga keberadaan destinasi dapat terus berkembang. Hal ini disampaikan di sela-sela kegiatan lomba kayak tradisional di Desa Wisata Klayar, Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Minggu (10/12/2017).
Menurut dia, inovasi sangat dibutuhkan agar keberadaan obyek terus dapat eksis. Di sisi lain, inovasi yang dibutuhkan juga sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar destinasi pariwisata. “Ya kalau pengunjungnya banyak maka dapat memberikan nilai keekonomian bagi masyarakat,” kata Saryanto kepada wartawan, Minggu kemarin.
Menurut dia, salah satu inovasi yang telah dilakukan adalah penyelenggaraan lomba kayak tradisional di Desa Wisata Klayar. Menurut dia, kegiatan ini memiliki banyak manfaat, terlebih lagi di wilayah sekitar juga merupakan salah satu daerah terdampak banjir yang terjadi di akhir November lalu.
“Patut diapresiasi karena lomba kayak tradisional tidak hanya sebagai ajang promosi destinasi, tapi juga sebagai acara hiburan bagi warga pasca terjadinya bencana,” tutur Saryanto.
Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Klayar Tejo Suprapto mengatakan, lomba kayak tradisional diikuti 89 peserta yang terbagi dalam 29 kelompok. Dalam lomba ini terbagi dari beberapa babak, mulai dari penyisihan hingga final.
“Kami bersyukur penyelenggaraan dapat berjalan lancar. Bagi pemenang juga berhak mendapatkan uang pembinaan dengan nilai total Rp10,5 juta,” katanya.
Menurut dia, pelaksanaan lomba berjalan meriah dan seru. Pasalnya dalam kegiatan tersebut perahu yang ditumpangi ada yang terbalik hingga ada lajunya yang keluar dari jalur yang telah dibuat panitia. “Semua sangat menghibur. Kegiatan ini juga sebagai ajang promosi wisata yang sedang kami rintis di Klayar,” ujarnya.
Salah seorang peserta lomba Suharyanto mengaku senang dapat mengikuti lomba perahu kayak tradisional. Menurut dia, lomba bermanfaat sebagai sarana penghibur pascabencana banjir pada Selasa (28/11/2017) lalu. “Banjir yang terjadi sempat menggganggu pikiran saya karena kami sulit beraktivitas. Namun untuk sekarang semua sudah kembali normal,” katanya.