SOLOPOS.COM - Pelayanan Samsat keliling di Kantor Kecamatan Temon, Kamis (12/11/2015). (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Animo masyarakat yang tinggal di pedesaan lebih tinggi dibandingkan masyarakat perkotaan.

 
Harianjogja.com, SLEMAN– Keberadaan bus Samsat Keliling lebih diminati masyarakat yang tinggal di wilayah pedesaan. Animo masyarakat yang tinggal di pedesaan lebih tinggi dibandingkan masyarakat perkotaan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Petugas Pelaksana Bus Samsat Keliling Kantor Pelayanan Pajak Daerah (KPPD) Sleman, Sigit Hardiyanto menjelaskan bus tersebut melayani wilayah-wilayah pinggiran Sleman. Seperti Kecamatan Turi, Pakem dan Minggir. “Dalam dua jam, mulai pukul 09.00-11.00 WIB kami bisa melayani minimal 100 orang. Kalau di wilayah perkotaan seperti Caturtunggal hanya belasan orang yang datang,” katanya saat ditemui di depan KUD Sendangrejo, Minggir, Kamis (10/3/2016).

Menurutnya warga perkotaan lebih memilih mengurus pajak kendaraannya langsung ke Samsat KPPD. Sementara warga desa memandang jika harus ke kantor Samsat dinilai terlalu jauh. Layanan mobile pun dinilai lebih mudah dan menguntungkan masyarakat desa. Pasalnya, pelayanan yang diberikan juga tak jauh berbeda dengan di kantor Samsat. “Selain petugas dari KPPD juga terdapat petugas pengawas dari Kepolisian. Jadi, layanan ini sah sesuai dengan aturan yang berlaku. Khusus untuk layanan pergantian STNK tetap dilakukan di KPPD,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya